Bagikan:

SENTANI - Koordinator Pedagang Perbatasan RI-PNG Laode Hadirin mengharapkan pasar di daerah ini dapat kembali dibuka tiga kali dalam seminggu.

“Kami sangat mengharapkan dukungan pemerintah untuk membangun komunikasi yang lebih lagi dengan pemerintah Papua Nugini supaya hari pasar bisa kembali seperti dulu yakni tiga kali,” kata Koordinator Pedagang Perbatasan RI-PNG Laode Hadirin di Jayapura, Sabtu.

Menurut Hadirin, dengan pasar hanya sekali dalam seminggu sangat berpengaruh terhadap putaran barang di perbatasan.

“Kami sangat merasakan betul pendapatan yang dimiliki ketika pasar tiga kali dan sekali dalam seminggu dan ini sangat Mengkhawatirkan,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan kehadiran pasar di wilayah perbatasan sebenarnya sangat membantu kebutuhan bahan pokok (Bapok) bagi warga Papua di sini maupun warga Papua Nugini.

“Hubungan ini harus terus dijaga dan ditingkatkan sehingga perekonomian kedua negara bagi masyarakat perbatasan terus mengalami peningkatan,” katanya.

Sementara itu Tokoh masyarakat perbatasan Muhammad Latoe mendukung semua program dan kebijakan Pemerintah Pusat, Provinsi Papua maupun Kota Jayapura dalam meningkatkan perekonomian di daerah ini.

“Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya di pasar sehingga kami meminta hari pasar dapat kembali normal tiga kali seminggu,” ujarnya.

Sementara itu Kepala PLBN Skouw B Mathilda Pusung mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pejabat Papua Nugini terkait dukungan akses masuk bagi warga PNG yang dibuka tiga kali seminggu.

“Jadi pembatasan masuk bagi warga PNG bukan dari Indonesia melainkan pemerintah mereka (PNG) yang hanya memberikan izin masuk sekali dalam seminggu yakni Sabtu untuk warganya berbelanja di pasar perbatasan,” katanya.

Warga dan pedagang perbatasan RI-PNG mengikuti upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI dengan menggunakan pakaian adat daerah masing-masing.