JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024 sebanyak 166.000 unit rumah subsidi ludes pada Agustus ini.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, ludesnya kuota KPR FLPP ini dikarenakan angkanya yang lebih rendah dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 229.000 unit rumah subsidi.
"Menurut hitungan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Agustus ini sudah habis. Semua sudah terdistribusi," ujar Zainal saat ditemui usai konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Nota Keuangan 2025 di kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus.
Zainal bilang, pihaknya telah mengusulkan penambahan kuota FLPP tahun ini kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Namun, katanya, hingga saat ini masih belum ada sinyal fasilitas pembiayaan rumah subsidi yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) itu akan ditambah.
"Saya belum tahu, uangnya bukan di kami. Tapi, prinsip secara program kami mengusulkan (penambahan kuota) karena kami melihat ada kebutuhan dan memang tahun ini lebih kecil," katanya.
Baca juga:
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut, pemerintah telah mengalokasikan dana FLPP tahun ini sebesar Rp13,72 triliun untuk 166.000 unit rumah.
Alokasi tersebut lebih sedikit dibandingkan realisasi FLPP 2023 yang sebesar Rp26,3 triliun untuk 229.000 unit rumah.
"Jumlah ini lebih rendah dibanding 2023. Namun, sesuai dengan hasil rapat internal 27 Oktober 2023, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dana FLPP di 2024 untuk menjadi 220.000 unit," ujar Herry dalam agenda Property Outlook 2024: Prospek Pembiayaan Perumahan di Tahun Politik secara daring, dikutip Rabu, 28 Februari.