Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina EP Tarakan kembali melakukan tajak atau tradisi Pertamina memulai pengeboran dua sumur minyak di kawasan Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 Tarakan.

"Biaya pengeboran untuk satu sumur di Pamusian delapan juta hingga 10 juta dolar sehingga total 16 juta dolar atau ekuivalen dengan Rp120 miliar," kata Field Manager Pertamina EP Tarakan Cahyo Tri Mulyanto dikutip ANTARA, Kamis, 15 Agustus.

Pertamina EP Tarakan Field pada 2024 melakukan pengeboran untuk enam sumur berlokasi di Pamusian ada dua sumur, Juata ada satu sumur dan di Sembakung, Kabupaten Tana Tidung ada tiga sumur.

"Dengan target satu sumur 250 barel perhari dan mohon doanya, semoga tercapai sesuai target," kata Cahyo.

Dia menjelaskan bahwa mulai 2023, Pertamina EP Tarakan Field mulai melakukan pengeboran sumur minyak untuk struktur dalam dengan kedalaman 1.500 meter dan sumur eksisting peninggalan kolonial Belanda dengan kedalaman 300 sampai 400 meter.

"Dan Alhamdulillah masih ada potensinya dengan produksi perhari 1.600 sampai 1.900 barel," kata Cahyo.

Kawasan Pamusian pada tahun lalu sudah ada pengeboran untuk empat sumur dan sekarang ditambah dua sumur minyak lagi.

Untuk sumur Pamusian SE-1 dan Pamusian SE-2 akan dilakukan pengeboran sedalam 1.500 meter dengan waktu pengerjaan 30 sampai 40 hari.

Kawasan pengeboran minyak di Pamusian dekat dengan kawasan pemukiman penduduk di atas lahan seluas 10 hektare.

"Safety menjadi prioritas utama kita, karena kalau kita melakukan pengeboran risikonya sangat tinggi. Kita menggunakan peralatan handal dan teknologi tinggi," kata Cahyo.