JAKARTA - PLN Indonesia Power mencatatkan produksi listrik sebesar 84.572 Gigawatt hour (GWh) sepanjang tahun 2023. Capaian ini melampaui target produksi listrik sebesar 78.735 GWh untuk tahun 2023.
Torehan produksi listrik tersebut juga diikuti penjualan listrik sebesar 79.989 GWh di sepanjang tahun 2023, melampaui target perusahaan sebesar 74.404 GWh.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyampaikan, kinerja operasional pembangkitan di PLN Indonesia Power terus meningkat di 2023, dengan pencapaian Equivalent Forced Outage Rate (EFOR) pembangkit PLTU Luar Jawa Bali realisasi 13,44 persen dari target 14,94 persen dengan pencapaian 110 persen. Hal ini menandakan bahwa gangguan kelistrikan mampu ditekan secara signifikan.
"Realisasi penekanan gangguan kelistrikan kami jauh melampaui target. Bisa kita lihat dari nilai EFOR Pembangkit Non PLTU Jawa Bali dengan realisasi 0,77 persen dari target 0,94 persen pencapaian sebesar 118 persen," jelas Edwin.
Edwin bilang, sepanjang tahun 2023, PLN Indonesia Power mampu memproduksi listrik dari energi bersih sebesar 10.175,63 GWh. Produksi listrik bersih ini di antaranya disumbang dari beberapa pembangkit EBT dengan sumber energi air, panas bumi, biofame serta biomass. Adapun produksi listrik paling besar disumbang dari pembangkit bersumber tenaga air sebanyak 5.299,15 GWh.
BACA JUGA:
"Pengoperasian pembangkit EBT ini, menjadi bukti komitmen PLN Indonesia Power dalam menjawab perubahan iklim sehingga target net zero emissions di tahun 2060 atau lebih cepat dapat terwujud," ujar Edwin.
Tercatat, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 509,8 GWh listrik bersih, melampaui target perusahaan 252 GWh dari program co-firing PLTU.
"Sebagai subholding Generation Company, PLN Indonesia Power terus mendorong optimalisasi dan efisiensi kinerja di sektor pembangkitan. Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan listrik sampai ke masyarakat tanpa ada gangguan," tutup Edwin.