Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan agar program bertajuk Indonesia Spice Up The World (ISUTW) dilanjutkan pada pemerintahan baru 2024-2029, demi meningkatkan ekspor rempah-rempah dan wisatawan mancanegara (wisman).

"Saya mengadvokasikan agar program Indonesia Spice Up The World ini dilanjutkan di pemerintahan selanjutnya," kata Sandiaga, di sela menghadiri Wonderful Indonesia Co-Branding Forum II, di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu 27 Juli.

Menurutnya, Indonesia Spice Up The World yang merupakan salah satu program pemerintah, diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2021, perlu dilanjutkan karena sebagai salah satu upaya meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia. Terutama di Afrika, Australia, dan negara potensial lainnya.

Selain itu, program yang melibatkan lintas kementerian/lembaga itu, juga diharapkan dapat mengembangkan dan menguatkan restoran Indonesia di luar negeri, atau sebagai bagian dari diplomasi restoran sehingga dengan adanya program itu dapat meningkatkan ekspor pangan olahan, terutama bumbu rempah.

Lebih lanjut Sandiaga menyebutkan bahwa Indonesia Spice Up The World menargetkan pada 2024 dapat menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.

"Sebetulnya Indonesia Spice Up The World diluncurkan Pak Jokowi pada 2021, tagetnya itu 4.000 restoran yang berjejaring dengan Indonesia Spice Up The World. Kalau kita hitung dari data Kementerian Luar Negeri baru setengah, ini masih banyak PR (pekerjaan rumah)," ujarnya lagi.

Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintahan baru presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, periode 2024-2029, program itu dapat dilanjutkan.

"Sehingga target 4.000 restoran dan 2 miliar dolar AS ekspor rempah bisa tercapai. Per hari ini peluang itu ada, tapi kita harus bekerja lebih keras lagi," katanya.

Selain meningkatkan ekspor rempah-rempah, dan promosi kuliner Indonesia, Sandiaga optimistis dengan dilanjutkan program tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air.

Menurutnya, pengusaha diaspora yang membuka usaha di luar negeri menjadi ujung tombak untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke belahan dunia, dengan begitu bisa menarik minat warga negara lain untuk berwisata ke tanah air.

Secara umum, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisatawan domestik atau nusantara pada tahun 2024 mencapai 1,2 miliar-1,5 miliar orang, sedangkan untuk wisatawan mancanegara ditargetkan sebanyak 17 juta kunjungan.

Kemenparekraf juga telah menetapkan lima destinasi super prioritas meliputi Candi Borobudur, Mandalika, Danau Toba, Likupang dan Labuan Bajo.