JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan II-2024 tetap kuat dan berada pada fase ekspansi, tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) BI triwulan II-2024 sebesar 51,97 persen.
"Berdasarkan komponen pembentuk PMI-BI, mayoritas komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada volume produksi, diikuti volume persediaan barang jadi dan volume total pesanan," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan pers diterima di Semarang, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Jumat 19 Juli.
Sementara itu, komponen kecepatan penerimaan barang pesanan input meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Berdasarkan sub-lapangan usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, diikuti industri pengolahan tembakau, serta industri mesin dan perlengkapan.
Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU industri pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang berada pada fase ekspansi, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,65 persen.
Pada triwulan III-2024, kinerja LU industri pengolahan diprakirakan kembali meningkat tercermin dari PMI-BI yang tercatat sebesar 54,18 persen.
Baca juga:
Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen diprakirakan meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen volume produksi, diikuti volume persediaan barang jadi dan volume total pesanan.
Seluruh Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri pengolahan tembakau, diikuti industri furnitur dan industri barang galian bukan logam.