JAKARTA - Harga minyak mentah turun pada perdagangan Jumat, 5 Juli. Hal ini dikarenakan prediksi kesepakatan gencatan senjata di Gaza kalah kuat dibandingkan permintaan bahan bakar pada musim panas, serta gangguan pasokan akibat badai di Teluk Meksiko.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 89 sen atau 1,02 persen ke 86,54 dolar AS per barel usai mencapai level tertingginya sejak April. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 72 sen atau 0,9 persen ke 83,16 dolar AS per barel.
Dalam sepekan, harga Brent naik 0,4 persen. Sementara itu, harga WTI naik 2,1 persen.
Melihat sentimen yang ada dari Gaza, Pimpinan Mossad Israel telah kembali dari Doha setelah melakukan pertemuan awal dengan para mediator untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera. Negosiasi tersebut pun akan dilanjutkan pada pekan depan.
“Jelas terobosan di sana akan membantu menenangkan keadaan”, kata analis di Again Capital John Kilduff.
Meredanya konflik di Timur Tengah akan mengurangi premi risiko keluarnya minyak dari wilayah tersebut dan membebani harga minyak.
BACA JUGA:
Badan Informasi Energi AS (EIA), pada hari Rabu, melaporkan penurunan persediaan sebesar 12,2 juta barel yang jauh lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 700,000 barel.
Di sisi pasokan, Badai Beryl, badai Kategori 2, menghantam Meksiko, setelah menewaskan sedikitnya 11 orang di Karibia, menghancurkan bangunan dan kabel listrik di beberapa pulau Karibia.
Anjungan minyak utama Meksiko diperkirakan tidak akan terkena dampak badai ini, namun proyek minyak di perairan AS di utara mungkin akan terganggu jika badai terus berlanjut seperti yang diperkirakan.