Bagikan:

JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) meraih pendapatan bersih sebesar Rp3,75 triliun di sepanjang tahun 2023. naik secara year on year sebesar Rp132,79 miliar atau 3,66 persen dibanding periode sama di tahun 2022 sebesar Rp3,63 triliun.

Perseroan juga memperoleh EBITDA positif sebesar Rp446 miliar di sepanjang tahun 2023, naik sebesar Rp84 miliar atau 23,2 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp362 miliar.

“Raihan ini merupakan satu di antara hasil dari upaya Perseroan untuk terus menerus melakukan penyegaran terhadap unit-unit usaha dengan fokus pada penguatan fondasi menuju bisnis berkelanjutan dan senantiasa meningkatkan daya saing,” ujar Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk., Anindya Novyan Bakrie mengutip Antara.

Usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan & Luar Biasa, Anindya mengatakan pendapatan bersih yang naik tersebut berasal dari kenaikan pendapatan PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp49,3 miliar dan PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp102,3 miliar.

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat. Terutama dengan penyelesaian kewajiban derivatif kepada salah satu kreditur sebesar 854,7 juta dolar AS atau setara Rp13,1 triliun.

Dengan penyelesaian utang ini, rasio debt to equity Perseroan menjadi jauh lebih baik dan sehat dari Rp12,08 triliun atau 10,44x di tahun sebelumnya, menjadi Rp589,27 miliar atau 1,67x di tahun 2023.

“Dengan demikian, kondisi neraca Perusahaan menjadi lebih ramping dan sehat sehingga diharapkan ke depan BNBR bisa melesat lebih cepat dari sebelumnya,” kata Roy.

Dia mengatakan, dari tahun ke tahun Perseroan juga secara konsisten menunjukkan tren performa keuangan yang membaik. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 25,33 persen CAGR selama periode tahun 2021 hingga 2023 .

Peningkatan pendapatan Perseroan ini sebagian besar disebabkan perkembangan bisnis Perseroan melalui entitas anak PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik, PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang fabrikasi baja bergelombang, fabrikasi pipa baja dan konstruksi baja dan PT Bakrie Indo-Infrastructure (BIIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur termasuk infrastuktur telekomunikasi.

Lebih dari itu, lanjut Roy, tren performa positif ini juga bisa terlihat dari meningkatnya laba usaha Perseroan selama tiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp20,69 miliar, Rp231,91 miliar dan Rp348,31 miliar, dengan rata-rata marjin laba usaha sebesar 5,51 persen.

Pada periode tahun 2021 hingga 2023, Perseroan memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63,67 miliar di tahun 2021, Rp266,13 miliar di tahun 2022 dan Rp237,46 miliar di tahun 2023. “Rata-rata tiga tahun atas laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp189,09 miliar,” jelas Roy.

Selanjutnya, Perseroan memiliki prospek yang baik, terbukti dengan adanya laba tahun berjalan yang positif dalam laporan keuangan konsolidasian tahunan yang diaudit selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp86,78 miliar di tahun 2021, Rp306,15 miliar di tahun 2022, dan Rp264,46 miliar di tahun 2023.

Para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNBR menyetujui rencana kuasi reorganisasi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan.

Roy menyatakan, kuasi reorganisasi ini dilakukan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan agar dapat menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik dan performa Perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu.