Bagikan:

JAKARTA - Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Eliza Mardian mengatakan, Pemerintah perlu menjaga kelancaran distribusi dan pengawasan terhadap komoditas pangan untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan bahan barang pokok menjelang Iduladha 2024.

"Yang perlu dilakukan Pemerintah adalah menjaga kelancaran distribusi dan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi aksi spekulasi," ujar Eliza dilansir ANTARA, Sabtu, 8 Juni.

Eliza menyebut, beberapa komoditas seperti cabai merah, bawang, ayam ras, dan telur lebih banyak berasal dari Pulau Jawa. Sementara wilayah lainnya belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga membutuhkan suplai dari daerah lain.

Kelancaran pengiriman tersebut menjadi hal yang sangat penting, terlebih dari sisi biaya logistik.

Menurut Eliza, biaya pengiriman yang mahal sangat berpengaruh pada harga komoditas.

"Kelancaran distribusi ini penting dan juga harus didukung dengan pembenahan biaya logistik agar efisien. Saat ini harga pengiriman antardaerah masih relatif mahal, sehingga mempengaruhi harga komoditas, ini yang kerap menyebabkan disparitas harga antardaerah," katanya.

Eliza menyampaikan, pendistribusian komoditas pangan akan lebih baik dan efisien jika didukung dengan ketersediaan data yang akurat dan valid.

Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan stok beras cadangan pemerintah dalam kondisi yang aman menghadapi Hari Raya Iduladha 2024.

"Sekarang kan semuanya sudah dipersiapkan (menghadapi Idul Adha). Jadi, kita punya (beras) cadangan pangan, cadangan pemerintah," katanya di Jakarta, Jumat (7/6).

Arief menyampaikan stok cadangan beras pemerintah saat ini yang dikuasi Perum Bulog mencapai 1,8 juta ton. Stok tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, utamanya menghadapi Idul Adha.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan pemantauan ketersediaan pasokan pangan untuk memastikan harga dalam kondisi yang aman dan terjangkau dalam menghadapi Hari Raya Iduladha 2024.