JAKARTA - Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) memiliki terowongan kembar (twin tunnel) yang juga menjadi terowongan tol terpanjang dan pertama di Indonesia.
Terowongan kembar itu dilengkapi dengan beragam komponen keselamatan yang berfungsi sebagai penolong dan membantu pengendara saat keadaan darurat, seperti gempa bumi dan kebakaran.
Dilansir dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jumat, 7 Juni, berikut ini sederet komponen keselamatan yang ada di Terowongan Kembar Tol Cisumdawu:
1. Generator Darurat
Generator darurat merupakan sistem generator cadangan beroperasi saat jaringan listrik gagal mengirimkan listrik. Generator darurat dapat beroperasi dengan bensin, solar, gas alam atau propana.
Selain itu, generator ini beroperasi bila daya normal gagal, dengan menonaktifkan daya normal dan mengoperasikan sistem darurat dengan beban darurat listrik yang dipilih.
2. Jalur Evakuasi
Komponen selanjutnya adalah jalur evakuasi yang dapat digunakan saat situasi darurat. Pada jalur evakuasi ini, tersedia rute darurat di dalam terowongan.
Pengguna akan diarahkan ke muka terowongan melalui sisi kanan dan kiri badan jalan mengikuti petunjuk rute darurat menggunakan lampu penunjuk.
3. Sistem Pemadam Kebakaran
Selanjutnya, sistem pemadam kebakaran yang terdiri dari elemen-elemen pendeteksi kebakaran, seperti alat pemadam serta perlengkapan monitoring kebakaran di terowongan yang sudah termasuk alarm kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran manual beserta petunjuknya.
Perlengkapan tersebut telah disediakan di dalam terowongan dan dapat digunakan oleh pengguna. Sedangkan, untuk peralatan berskala besar berserta alat pelindung diri yang tersedia ditujukan untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.
4. Alarm Telepon
Kemudian, ada komponen alarm telepon yang tersedia di dalam terowongan dan dapat digunakan pada interkom suara dua arah, rekaman, panggilan tunggal, panggilan kelompok, panggilan siaran, siaran satu arah, siaran waktu, siaran reservasi dan penerusan panggilan.
BACA JUGA:
5. Lampu Darurat
Terdapat lampu darurat yang terbagi menjadi tiga bagian.
Pertama, lampu darurat I digunakan ketika sumber listrik utama berhenti, penerangan darurat melalui daya generator darurat dengan waktu switching tidak lebih dari 3 detik dan durasi waktu nyala lebih dari 30 menit.
Lampu darurat II akan menyala secara otomatis pada generator diesel di dalam terowongan ketika waktu listrik mati melebihi 30 menit (waktu dapat diatur).
Generator diesel ini dapat dinyalakan secara manual ketika listrik mati terjadi.
Lalu, terdapat lampu induksi darurat yang dipasang di terowongan untuk memudahkan evakuasi pengguna jalan saat terjadi kebakaran. Tanda lampu induksi darurat mengindikasikan arah dan jarak portal pelarian terdekat.