Bagikan:

JAKARTA - Setelah berjibaku memulihkan kondisi sistem kelistrikan yang sempat gangguan, PT PLN (Persero) berhasil menormalkan kembali 100 persen pasokan listrik yang menyuplai 4,3 juta pelanggan di Provinsi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) Adhi Herlambang menyampaikan bahwa seluruh masyarakat di wilayah Provinsi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu telah kembali dapat menikmati listrik PLN sejak pukul 01.02 WIB dini hari.

"Berkat dukungan dan doa dari masyarakat semua, Alhamdulillah pada hari ini pukul 01.02 WIB kami dapat memulihkan kembali 100 persen pasokan listrik ke seluruh masyarakat," kata Adhi Herlambang dalam keterangan kepada media, Kamis 6 Juni.

Sebelumnya, pada Selasa 4 Juni telah terjadi gangguan pada jaringan transmisi SUTET 275 kV Linggau-Lahat, yang merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Pulau Sumatra.

"Segera setelah kejadian, tim gabungan PLN bergerak cepat, untuk melakukan koordinasi dan penormalan bertahap mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan," beber Adhi.

Adhi melanjutkan, upaya penormalan melibatkan penanganan pada 458 penyulang, 29.146 gardu distribusi, dan 4,3 juta pelanggan. Kecepatan dan dedikasi dalam penanganan ini tidak hanya memastikan pemulihan pasokan listrik, tetapi juga menjaga tingkat keselamatan dan kualitas pekerjaan yang optimal oleh petugas PLN untuk memastikan layanan kelistrikan kembali normal.

"Saat ini, kondisi kelistrikan 4,3 juta pelanggan di wilayah kerja PLN UID S2JB telah kembali menyala. Ratusan pegawai PLN di seluruh unit telah memberikan usaha terbaik untuk menormalkan sistem kelistrikan yang sempat terganggu," ungkap Adhi.

Pada kesempatan yang sama, lanjut Adhi, PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat.

"Selain itu, PLN juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, stakeholder dan seluruh masyarakat di Provinsi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu atas dukungannya kepada PLN sehingga bisa optimal dalam melakukan pemulihan," pungkas Adhi.