Bagikan:

JAKARTA - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI menjalin kerja sama dengan TUKR melakukan program pengumpulan minyak jelantah yang akan dijadikan sebagai bahan baku untuk produksi biofuel ramah lingkungan.

TUKR merupakan perusahaan Indonesia yang mengoperasikan pengumpulan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

“Limbah minyak jelantah dari proses produksi dan bisnis Cinema XXI, oleh TUKR dikumpulkan sebagai pasokan bahan baku produksi biofuel yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan fossil fuel. Secara bertahap, ke depan seluruh lokasi Cinema XXI akan berpartisipasi untuk pengumpulan minyak jelantah,” ujar Plt. Head of Cinema Operations Cinema XXI Ricky Samsoedin dalam Konferensi Pers di Plaza Indonesia, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 5 Juni.

Ricky menjelaskan, implementasi program ini dilakukan secara bertahap sebagai upaya mendorong transisi energi dan penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam jangka panjang.

“Dengan demikian, meskipun kegiatan usaha perseroan tidak terkait langsung dengan aktivitas yang berdampak pada lingkungan hidup, perusahaan tetap berkomitmen untuk berperan serta dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” ujar Ricky.

Ia melanjutkan, program ini selaras dengan komitmen perseroan dalam menjaga kualitas produk makanan dan minuman

yang disajikan kepada konsumen.

“Seperti penggunaan minyak goreng, kami menjaga agar warna minyak gorengnya tidak gelap atau keruh. Di sisi lain, kami juga menjaga agar minyak jelantah ini tetap dapat dimanfaatkan dan tidak mencemari lingkungan,” ujar Ricky.

Selain itu, lanjutnya, perseroan selalu menggunakan kemasan yang aman dan ramah lingkungan untuk rangkaian produk Food and Beverage (F&B).

“Selain itu, Cinema XXI juga memperhatikan penggunaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan baik untuk kesehatan, seperti menggunakan biji jagung Non-Genetically Modified Organism (Non-GMO), gula kelapa organik, dan trans-fat-free oil untuk produk popcorn,” ujar Ricky.

Dalam kesempatan uang sama, Head of Brand & Partnership TUKR Adhi Putra Tawakal menyebut kolaborasi dengan perseroan dalam inisiatif pengolahan minyak jelantah ini bertujuan memberikan dampak positif untuk lingkungan dan masyarakat.

“Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari inisiatif keberlanjutan yang dilakukan Cinema XXI, dan harapannya akan makin banyak perusahaan maupun individu yang memiliki motivasi dan gerakan yang sama untuk mendorong Indonesia bahkan dunia menjadi lebih baik dan sehat,” ujar Adhi.

Berdasarkan laporan TUKR periode November 2023 sampai 31 Maret 2024, sebanyak 209 lokasi bioskop Cinema XXI telah berpartisipasi dalam program pengumpulan minyak jelantah, dengan total yang berhasil diolah mencapai 52.766 kilogram (kg).

Dengan demikian, perseroan telah berkontribusi mencegah sekitar 175.027 kg emisi karbon, menjaga kemurnian hingga 52.766 juta liter air, serta melindungi kesehatan lebih dari 52.766 anggota masyarakat.

“Hal ini juga didukung dengan sertifikasi dari International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) yang dimiliki oleh TUKR yang menjadi garansi bahwa limbah minyak jelantah dari Cinema XXI telah memenuhi persyaratan standar keberlanjutan tinggi yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Sertifikasi ini juga membuka akses ke pasar biodiesel Eropa sehingga minyak jelantah dari Cinema XXI mempunyai keunggulan kompetitif, serta memiliki peluang baru untuk diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan,” ujar Adhi.

Sementara itu, Sustainability Analyst dan Dosen Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Aulia Qisthi mengapreasi langkah Cinema XXI dalam menjalankan inisiatif program keberlanjutan untuk lingkungan hidup.

“Kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan, dan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita,” ujar Aulia.

Ia menambahkan, pentingnya melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat umum, dalam mendukung dan mengadopsi inisiatif keberlanjutan untuk kebaikan kita bersama dan masa depan generasi selanjutnya.