JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, energi hijau ramah lingkungan akan menjadi sumber energi utama di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Bahkan, dia menyatakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) dilarang melintas di IKN.
Dia menegaskan, kendaraan dengan mesin pembakaran atau combustion tidak boleh beroperasi di IKN.
Sebagai gantinya hanya kendaraan listrik dengan energi hijau saja yang boleh beroperasi di IKN.
"Kendaraan-kendaraan yang combustion nggak boleh (beroperasi di IKN), yang diperbolehkan hanya electric vehicle (EV)," ujar Jokowi saat melakukan groundbreaking Kantor BTN di IKN, Rabu, 5 Juni.
Jokowi menambahkan, hanya energi hijau ramah lingkungan yang boleh digunakan di IKN. Menurutnya, Nusantara dibangun dengan konsep sebagai ibu kota terhijau di dunia.
"Karena penggunaan energi di sini juga yang diperbolehkan adalah energi hijau. Inilah konsep Nusantara ke depan," ucapnya.
Kepala Negara juga sempat membandingkan kualitas udara di beberapa kota yang ada di dunia, mulai dari Jakarta, Singapura, Melbourne hingga Paris.
Alhasil, saat ini Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia memiliki kualitas udara paling buruk, dengan indeks sebesar 176.
Padahal di Singapura hanya 44, Melbourne 38 dan Paris 38. Adapun standar kualitas udara yang baik sendiri di posisi 0-50.
BACA JUGA:
Menurut Jokowi, nantinya saat ibu kota berpindah ke Nusantara di Kalimantan Timur, indeks kualitas udaranya dinilai lebih baik daripada Jakarta.
"Di Jakarta jauh sekali dari standar itu, saya kira bukan Jakarta tapi Jabodetabek. Dan di Nusantara belum diukur, saya mau nunggu-nunggu. Belum diukur tetapi saya yakini pasti di sekitar 20-an," ungkapnya.