Bagikan:

DENPASAR - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pembicara dalam World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Rabu, 22 Mei.

Diketahui, AHY menjadi pembicara di kegiatan internasional tersebut bersama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Dalam sambutannya, AHY mengatakan, akan ada 10 miliar jiwa di seluruh dunia pada 2050 yang terancam krisis tanah dan air.

Dia menyebut, saat ini isu mengenai air dan tanah menjadi yang paling mendesak untuk dibahas secara global.

"Diperkirakan cadangan air bersih turun 40 persen pada 2030 dan dunia membutuhkan lebih dari 60 persen cadangan makanan pada hari ini. Tanpa tanah dan air tidak ada pertanian dan pangan," kata AHY.

Padahal sejatinya, air dan tanah menjadi kebutuhan paling mendesak bagi manusia.

Dengan demikian, bila isu mengenai air dan tanah tak segera diselesaikan bisa menyebabkan terjadinya bencana.

"Fakta ini bisa menjadi alasan kami untuk bersatu dan berkolaborasi dalam mengambil aksi solusi," ujarnya.

Berdasarkan tema WWF ke-10 yakni Water for Shared Prosperity atau air untuk kesejahteraan bersama, AHY mengatakan hal ini mencakup tiga prinsip.

Pertama, pengelolaan air yang berorientasi kepada kesejahteraan dan memiliki makna luas, tidak hanya perkara material tetapi juga mencakup kondisi keberhasil dan kebahagiaan.

"Dalam 10 tahun terakhir Indonesia membangun infrastruktur seperti 42 bendungan untuk meningkatkan cadangan air," tuturnya.

Prinsip kedua, pengelolaan air harus adil karena saat ini sebagian kawasan memiliki cadangan air yang cukup, tetapi sebagian kawasan lain masih menghadapi kekurangan air.

Prinsip ketiga ialah soal keberlanjutan. AHY berpesan, air harus dijaga agar bisa diwariskan kepada generasi mendatang.

"Untuk melaksanakan tiga prinsip tersebut, pemerintah pusat harus membentuk lembaga yang mempunyai kewenangan dan bisa mengintegrasikan seluruh kebijakan hingga membuat strategi pengelolaan air," imbuhnya.