Bagikan:

JAKARTA - Pemegang saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar 15 persen dari laba bersih tahun buku 2023 atau senilai Rp855,56 miliar. Besaran tersebut setara Rp18,54 per lembar saham.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan besaran dividen ini dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana tahun 2022 sebesar Rp9 per lembar saham.

“BSI berkomitmen membagikan dividen yang lebih menarik lagi ke depan,” ujarnya mengutip Antara.

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sebesar 20 persen dari laba bersih atau senilai Rp1,14 triliun akan disisihkan sebagai cadangan wajib.

“Dan sebesar 65 persen atau senilai Rp3,70 triliun (dari laba bersih) digunakan sebagai saldo laba ditahan,” ujar Hery.

Dalam RUPST, perseroan juga menyetujui Laporan Tahunan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Termasuk memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sehubungan dengan pengurusan dan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, sepanjang aktivitas tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

“Terimakasih atas dukungan seluruh pemegang saham serta berkomitmen untuk mengakselerasi seluruh business process, layanan dan kapabilitas bisnis maupun SDM,” ujar Hery.

Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Perseroan mencatatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun sepanjang tahun 2023, atau tumbuh 15,70 persen (yoy) dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08 persen.

Adapun, komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32 persen), wholesale (28,09 persen) dan retail (17,58 persen).