JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 mencapai 3,56 miliar dolar AS. Akan tetapi surplus ini mengalami penurunan sebesar 5,17 persen month on month (mom) jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan neraca perdagangan Indonesia April 2024 mengalami surplus 3,56 miliar dolar AS terutama berasal dari sektor nonmigas 5,17 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 1,61 miliar dolar AS.
“Neraca perdagangan Indonesia April 2024 mengalami surplus 3,56 miliar dolar AS atau turun sebesar 1,02 miliar dolar AS secara bulanan,” tuturnya dalam konferensi pers, Rabu, 15 Mei.
Dengan demikian Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan sudah berlangsung selama 48 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, atau selama 4 tahun beruntun.
Adapun surplus neraca perdagangan pada April 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan secara tahunan. Jika dibandingkan pada April 2023, surplus neraca perdagangan turun 5,53 persen yang mencapai 3,94 miliar dolar AS.
Pudji menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada April 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non minyak dan gas (migas) sebesar 5,17 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral (HS 27).
Kemudian didorong oleh komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72).
Pudji menyampaikan surplus neraca perdagangan nonmigas ini lebih rendah jika dibandingkan bulan sebelumnya dan pada periode sama tahun lalu.
BACA JUGA:
Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,61 miliar dolar AS, dengan penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah. Defisit migas ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.
Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 ini juga didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor.
Adpaun pada April 2024, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar 19,62 miliar dolar AS, atau turun jika 12,97 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor Indonesia sebesar 16,06 miliar dolar AS, atau turun 10,60 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.