Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG top tier di kawasan Asia Tenggara setelah menambah dua kapal tanker gas raksasa atau very large gas carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 9 Mei, mengatakan kedua VLGC baru tersebut akan dioptimalkan untuk mengangkut komoditas LPG dan petrokimia berupa propilen maupun amonia, serta ditujukan untuk perdagangan di rute internasional.

Kedua VLGC dengan masing-masing panjang sekitar 300 meter atau setara dua kali lapangan bola dan kapasitas sebesar 91.000 m3 itu, diproduksi di salah satu galangan kapal terbesar dunia yakni Hanhwa Ocean, Korea Selatan.

Peluncuran VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia berlangsung di galangan kapal Hanhwa-Okpo Shipyard, Korea Selatan.

Turut hadir dalam peluncuran Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari, Charge d'Affaires ad interim Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan, Zelda Wulan Kartika, Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dan Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri.

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menyambut hangat kehadiran dua VLGC terbaru milik PIS, yang akan semakin memperkuat peran PIS sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia, sekaligus mengharumkan industri maritim Indonesia di kancah global.

"VLGC ini bukan sekadar kapal, tapi testamen kolaborasi internasional, kecanggihan teknologi, dan komitmen tak tergoyahkan dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Kolaborasi internasional ini, kami yakini bisa mendorong kapabilitas PIS, sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), dalam memperkuat infrastruktur energi," ujarnya, dilansir Antara.

Kedua kapal, lanjutnya, hadir di momen yang tepat dan memainkan peran penting dalam menyalurkan LPG, energi yang lebih ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.

"Kehadiran VLGC ini juga wujud dedikasi dalam memperkuat industri maritim Indonesia, seiring dengan ekspansi armada kapal yang lebih modern dan terbaru. Kita menciptakan peluang baru untuk tenaga kerja yang lebih terampil dan tentunya menaikkan posisi Indonesia sebagai yang terdepan di industri perkapalan regional," tambah Rabin.

Yoki menambahkan tambahan dua VLGC menjadikan PIS sebagai salah satu pemilik kapal VLGC terbanyak di Asia Tenggara, dengan total tujuh unit.

"Semakin bertambahnya armada VLGC yang lebih ramah lingkungan, juga menunjukkan komitmen PIS untuk mendukung transisi energi dan bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.

VLGC Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan.

Nama bunga Caspia melambangkan kesuksesan dan kenangan, sementara bunga Dahlia menandakan kebahagiaan dan penghormatan.

Tanker baru kebanggaan PIS itu juga akan langsung beroperasi di rute internasional, dengan pelayaran pertamanya dari Houston, Amerika Serikat, pada Mei 2024.

Saat ini, terdapat sebanyak 419 tanker VLGC yang berlayar di seluruh dunia, dengan rata-rata usia kapal 10,08 tahun. Sementara, total tujuh tanker VLGC milik PIS, rerata usianya 3,42 tahun.

"Rerata usia kapal VLGC PIS, yang tergolong belia ini menjadi keunggulan tersendiri, terutama dari sisi kualitas operasional kapal yang tentunya lebih andal, memenuhi regulasi terkini, pemanfaatan teknologi baru yang bisa menekan emisi gas buang lebih rendah, serta lebih berdaya saing," tambah Yoki.

VLGC PIS yang ada sebelumnya bernama Pertamina Gas 1, Pertamina Gas 2, Pertamina Gas Amaryllis, Pertamina Gas Tulip, dan Pertamina Gas Bergenia.

Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia mempunyai beberapa keunggulan seperti, fleksibilitas muatan yang tertinggi di kelasnya hingga 39 kombinasi muatan, dan fasilitas akomodasi anti pembajakan (full accommodation anti-piracy) untuk keamanan dan kenyamanan kru kapal.

Bahkan, VLGC Pertamina Gas Dahlia langsung dikelola PIS dan diawaki oleh 100 persen kru Indonesia.

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan Pertamina, kedua kapal juga dilengkapi dengan energy saving device dan shaft generator, yang meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon, serta menggunakan teknologi ramah lingkungan dual fuel dan selective catalytic reduction (SCR) untuk mengurangi polusi hujan asam (NOx).

Total armada kapal milik PIS kini menjadi 102 unit, termasuk very large crude carrier (VLCC), VLGC, Suezmax dan kapal ukuran lainnya. Sebanyak 60 kapal di antaranya beroperasi di rute internasional.