Bagikan:

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui anak usahanya yakni Jasamarga Bali Tol (JBT) memprediksi akan terjadi peningkatan volume kendaraan di Tol Bali Mandara pada pekan ini.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang menyebut, peningkatan lalu lintas (lalin) itu terjadi seiring dengan adanya hari libur nasional peringatan Kenaikan Yesus Kristus yang jatuh pada esok Kamis, 9 Mei 2024.

"Diprediksi sebanyak 238.267 kendaraan akan melintasi Jalan Tol Bali Mandara selama periode 8 hingga 12 Mei 2024," ujar Ketut dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu, 8 Mei.

Pria yang kerap disapa Adi ini merinci, angka tersebut meningkat sebesar 12,30 persen dibandingkan volume lalin normal tahun 2024 atau sebanyak 212.164 kendaraan.

"Perkiraan peningkatan volume lalin tersebut mencakup lalin dari tiga gerbang tol (GT), yaitu GT Nusa Dua, GT Ngurah Rai dan GT Benoa," katanya.

Adi menilai, prediksi puncak arus lalin di Jalan Tol Bali Mandara diperkirakan terjadi pada H+1 Hari Kenaikan Yesus Kristus atau Jumat, 10 Mei 2024, dengan jumlah mencapai 49.000 kendaraan.

"Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 11,2 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal sebanyak 44.000 kendaraan," tambahnya.

Untuk mengatasi potensi kepadatan lalin di exit tol, PT JBT telah mengambil serangkaian tindakan preventif.

Salah satunya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar untuk memperpanjang waktu lampu lalin di perempatan Pesanggaran, dimulai dari pukul 16.00 WITA hingga 20.00 WITA.

"Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan di Exit Pesanggaran Benoa. Selain itu, kerja sama dilakukan dengan aparat setempat untuk memastikan agar kepadatan di jalur arteri tidak melebihi jarak 300 meter (m)," tuturnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya bottleneck di Taman Bundaran menuju Bandara Ngurah Rai, PT JBT telah melakukan koordinasi bersama PT Angkasa Pura I, dinas perhubungan dan kepolisian.

Langkah ini juga didukung dengan pemasangan kamera Closed Circuit Television (CCTV) pintar di dua titik strategis, yakni di Exit Ngurah Rai dan Simpang Patung Satria Gatotkaca Tuban (Patung Kuda).

Nantinya, CCTV pintar tersebut berfungsi sebagai alat penghitung jumlah kendaraan untuk mengukur rasio volume terhadap kapasitas (V/C ratio).

"Apabila V/C ratio mencapai 0,7, informasi akan segera disampaikan kepada pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas," ungkap Adi.

Adi mengimbau pengguna jalan agar mempersiapkan kondisi diri dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan.

Untuk mendapatkan informasi lalin terkini, pengguna jalan bisa mengunduh aplikasi Travoy yang dilengkapi dengan fitur Push Notification dan WhatsApp ChatBot, yang mana pengguna aplikasi terhubung dengan Live Agent. Sehingga secara otomatis menjawab permintaan bantuan serta informasi lalin.

Pengguna jalan juga diimbau untuk mengelola waktu perjalanan dengan baik, memastikan kecukupan saldo uang elektronik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan.

"Informasi terkini mengenai kondisi lalin di Jalan Tol Bali Mandara dapat diakses melalui berbagai kanal informasi resmi, seperti Call Center 14080, aplikasi Travoy dan akun resmi media sosial perusahaan (Instagram @jasamargabalitol_official)," imbuhnya.