Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia HE Sten Frimodt Nielsen berkunjung ke Kalimantan Timur. Ia dan rombongan ingin melihat lebih dekat new capital of Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Hari ini kita kedatangan Duta Besar Denmark dan tim. Mereka ingin menjajaki investasi dan kontribusi Denmark terhadap IKN," kata Akmal Malik di sela menjamu makan siang Dubes Denmark HE Sten Frimodt Nielsen dikutip, Selasa, 7 Mei.

Denmark sengaja masuk ke IKN melalui Pemprov Kaltim dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesiapan kawasan penyangga.

Denmark yang jauh berada di Eropa, bahkan berharap agar jangan sampai terjadi kesenjangan atau disparitas antara IKN dan kawasan penyangga.

"Luar biasa Denmark ini. Mereka bahkan memikirkan hingga sejauh itu. Jangan sampai terjadi kesenjangan atau disparitas antara new capital dengan kawasan penyangga," tegas Akmal.

Sebelum kondisi buruk terjadi, misal terjadi ketimpangan antara IKN dan kawasan penyangga, Denmark akan membantu dengan berbagi masukan dan pemikiran tentang bagaimana seharusnya kawasan penyangga mengambil peran.

Memang, Denmark tak memiliki pengalaman terkait new capital.

Tetapi soal pemerataan pembangunan, Denmark tak perlu diragukan lagi.

Selain itu, Pemerintah Denmark juga siap membantu Kaltim, terutama dalam urusan dan isu-isu lingkungan hidup.

"Jadi hari ini mereka akan melihat lebih dulu ke IKN. Makanya saya dampingi. Mudah-mudahan mereka bisa membantu kita untuk mengurangi kesenjangan itu," beber Akmal.

Disparitas atau kesenjangan yang dikhawatirkan tentu tak jauh dari urusan sosial, ekonomi dan budaya. Sedangkan kawasan penyangga IKN meliputi Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Paser.

Dalam jangka panjang, semua kabupaten dan kota di Kaltim secara otomatis akan menjadi kawasan penyangga IKN.

Kepada Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu, Ambassador HE Sten Frimodt Nielsen juga menanyakan kesiapan insfratruktur Kaltim dan IKN terkini. Mereka juga bertanya tentang penduduk asli dan kondisi Kaltim secara umum.

Pj Gubernur Akmal Malik menyebut di antara provinsi di Kalimantan yang direncanakan menjadi new capital (ibu kota baru), hanya Kaltim yang memiliki infrastruktur lebih lengkap.

Ada Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Samarinda.

Dua pelabuhan internasional juga tersedia di Balikpapan dan Samarinda. Kaltim juga satu-satunya provinsi di Kalimantan yang sudah memiliki tol, yakni Tol Balikpapan-Samarinda.

Pj Gubernur Akmal Malik juga sempat menawarkan kunjungan ke Desa Budaya Pampang di Samarinda untuk menyaksikan kehidupan warga dan adat budaya Dayak, tapi mereka terbatas waktu kunjungan.

Di IKN Dubes Denmark HE Sten Frimodt Nielsen dan rombongan meninjau tiga lokasi.

Pertama mereka mengunjungi Rumah Teknologi Nusantara yang merupakan destinasi wisata yang menjelaskan konsep dan perkembangan IKN.

Lokasi kedua, mereka melihat dekat rencana lahan diplomatic compound (kompleks diplomatik). Dan lokasi ketiga, rombongan Dubes Denmark meninjau Miniatur Hutan Hujan Tropis yang letaknya satu lahan dengan lokasi glamping IKN.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menerangkan bahwa dirinya mendampingi kunjungan Dubes Denmark sebagai bagian dari fasilitasi Pemprov Kaltim kepada perwakilan negara-negara sahabat di Indonesia.

“Jadi ke depan kita selalu memfasilitasi agar siapapun yang akan berkontribusi kepada IKN kita bantu,” kata Akmal.