JAKARTA - Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji dikabarkan akan pindah tugas sebagai Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). Hal ini dikarenakan Tutuka yang telah memasuki masa purna bakti atau pensiun per tanggal 1 Mei 2024.
Terkait pengganti Tutuka, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan, jabatan ini untuk sementara akan diduduki oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.
"Saat ini pak Sekjen ditunjuk sebagai Plt. Sementara sampai ada pejabat definitif (Keputusan Presiden)," ujar Agus saat dihubungi VOI, Kamis 2 Mei.
Asal tahu saja, Tutuka Ariadji dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak tahun 2020. Tutuka membawa pengalaman dan keahliannya yang luas untuk memimpin sektor migas Indonesia di tengah berbagai tantangan dan peluang.
Di bawah kepemimpinan Tutuka, Ditjen Migas telah menorehkan prestasi gemilang dalam mendukung 3 (tiga) agenda Pembangunan Nasional pada RPJMN 2020-2024 antara lain optimalisasi potensi energi migas nasional melalui penawaran lelang wilayah kerja Migas, memastikan akses energi yang merata dan terjangkau melalui program penyediaan LPG Tabung 3 kg tepat sasaran yang terus digalakkan, serta mendorong transisi energi yang ramah lingkungan melalui program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) bagi Petani dan Nelayan Sasaran.
BACA JUGA:
Tutuka Ariadji mengatakan, terdapat beberapa hal yang telah Ditjen Migas capai sampai saat ini, dari hulu, hilir, infrastruktur sampai dengan keselamatan Migas sebetulnya adalah sarana, tujuan utama adalah pegawai yang ada di Ditjen Migas ini.
“Kita membuka kesempatan dengan memberikan berbagai peraturan misalkan, kita tadi ada sampaikan contoh adalah peraturan CCS/CCUS, ada peraturan yang lain di tempat keselamatan Migas, ada peraturan lain di tempat hulu Migas, ada peraturan lain di tempat hilir Migas, pada dasarnya adalah itu semua adalah sarana, sarana untuk kita bisa sebanyak-banyak, seluas-luasnya melayani masyarakat. Jadi masyarakat, termasuk diri kita sendiri adalah tujuan dari pembangunan bangsa,” ungkap Tutuka.