JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) membukukan laba bersih selama 3 bulan di awal tahun 2024 sebesar Rp310 miliar. Capaian tersebut naik 1,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di Rp305 miliar.
Sementara itu asset BJTM tumbuh sebesar 4,37 persen yoy atau sebesar Rp100,8 triliun dengan kontribusi dominan dari peningkatan asset produktif yaitu penyaluran kredit naik 18,76 persen yoy, pengelolaan DPK meningkat 2,34 persen yoy dengan kontribusi terbesar berasal dari jenis tabungan yang tumbuh 13,06 persen yoy, dan pengelolaan asset perseroan menghasilkan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 6,44 persen yoy.
”Pertumbuhan DPK terjadi karena adanya pencairan THR yang berimplikasi pada meningkatnya outstanding tabungan. Kemudian laba bersih selama 3 bulan diawal tahun 2024 berhasil tumbuh menjadi Rp 310 miliar,” ujar Direktur Utama BJTM Busrul Iman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 29 April.
Dikatakan Busrul, bankjatim di triwulan I tahun 2024 mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 18,76 persen yoy.
Angka tersebut di atas pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya sebesar 12,40 persen yoy dengan komposisi kredit konsumtif sebesar Rp31,3 triliun atau meningkat 7,40 persen yoy dan kredit produktif sebesar Rp25,6 triliun atau meningkat 36,34 persen yoy.
Hasil pertumbuhan kredit itu tak lepas dari strategi transformasi yang telah diterapkan sejak tahun 2023.
”Kami akan terus menambah tenaga Account Officer untuk memperbesar pertumbuhan kredit pada sektor produktif. Sedangkan untuk kredit konsumtif yang menjadi captive market tetap akan dimaksimalkan melalui momentum penerimaan tenaga ASN dan P3K, momen libur Idul Fitri, serta peningkatan pertumbuhan kredit dari sektor properti untuk peningkatan penyaluran kredit konsumtif,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Adapun peningkatan sektor kredit produktif ditopang oleh tingginya pertumbuhan terutama dari segmen mikro yang melesat 36,63 persen yoy, segmen ritel dan menengah yang tumbuh sebesar 58,40 persen yoy, dan segmen korporasi naik 17,97 persen yoy.
Peningkatan kredit yang telah dicapai bankjatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Rasio LDR pada tiga bulan pertama 2024 berada di angka 70 persen.
Penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai. Yakni di angka 3,03 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi 2,82 persen pada triwulan pertama 2024.
"Itu artinya kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi," pungkas Busrul.