Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Raya Indonesia Tbk atau Bank Raya mencatat pertumbuhan laba bersih di tiga bulan pertama tahun 2024 yang melonjak sebesar 109,56 persen year on year (yoy) menjadi Rp9,16 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan bahwa perseroan memiliki komitmen untuk terus berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan berkelanjutan, sehingga menjadikan Bank Raya berinovasi dengan membangun distinctiveness product agar dapat menjadi competitive advantage bank di tengah persaingan.

"Di samping itu, sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya memiliki dukungan induk yang penuh dan akses terhadap ekosistem yang eksklusif sehingga memungkinkan Bank Raya untuk memperluas akses pasar dan melakukan ekspansi," kata Bagus melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, dikutip Sabtu 27 April.

Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) triwulan I 2024 tumbuh signifikan sebesar 466,70 persen yoy menjadi Rp168,45 miliar. Sementara margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat 4,29 persen, meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 3,61 persen.

Dari sisi pendanaan, simpanan digital Bank Raya tercatat tumbuh sebesar 27,48 persen yoy menjadi Rp905,60 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp710,37 miliar.

Sedangkan dari sisi penyaluran kredit, Bank Raya mencatat kredit digital yang mencapai Rp4 triliun di tiga bulan pertama 2024, meningkat 54 persen yoy.

Hal ini mendorong outstanding kredit digital tumbuh kuat 75,06 persen yoy mencapai Rp1,32 triliun dibandingkan posisi triwulan I 2023 yang tercatat sebesar Rp756 miliar.

Pertumbuhan kredit digital di tiga bulan pertama tahun ini turut menopang tren pertumbuhan berkelanjutan. Hal ini terlihat salah satunya dari pertumbuhan digital loan Pinang Flexi, pinjaman multiguna untuk karyawan, yang meningkat 140,98 persen yoy menjadi Rp317,53 miliar.

Pinang Maxima dan Pinang Performa, yang menghadirkan pinjaman produktif untuk pelaku usaha, juga mengalami pertumbuhan yakni sebesar 55,17 persen yoy menjadi Rp275,58 miliar.

Sedangkan Pinang Dana Talangan, sebagai salah satu produk andalan Bank Raya yang telah dimanfaatkan di ekosistem BRI Group seperti Agen BRILink, melesat 121,79 persen atau menjadi sebesar Rp423,10 miliar secara yoy.

Melalui Pinang Dana Talangan, menurut Bank Raya, akses pembiayaan untuk produktivitas harian Agen BRILink dapat terfasilitasi. Bank Raya menyediakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang dapat digunakan agen untuk memenuhi permintaan transaksi pelanggan.

Selain melakukan transformasi business model, perseroan mencatat bahwa efisiensi operasional usaha semakin baik dengan proses bisnis yang berbasis digital. Hal ini ditunjukkan dari rasio intensitas modal (CIR) yang membaik menjadi 46,45 persen dari periode sebelumnya sebesar 84,30 persen.

Rasio dana murah (current account saving account/CASA) tercatat membaik menjadi 28,28 persen dari periode sebelumnya sebesar 24,01 persen. Menurut perseroan, capaian rasio CASA di triwulan I 2024 itu merupakan hasil dari strategi perolehan dana murah melalui pengembangan produk simpanan (saving) dan menargetkan komunitas dan ekosistem sebagai end user.

Bank Raya juga memastikan rasio likuiditas dan permodalan berada di level yang memadai. Ini tercermin dari rasio intermediasi makroprudensial (RIM) yang terjaga di level 86,14 persen dan loan to deposit ratio (LDR) di level 83,93 persen dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang solid sebesar 45,33 persen.