Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat 37.449 orang penumpang mudik gratis menggunakan kapal laut.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi selama periode angkutan Lebaran 2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan untuk program tiket gratis penumpang angkutan laut sebanyak 51 ruas dengan kuota yang ditetapkan sebesar 40.018 pax.

“Realisasinya adalah 37.449 pax atau 95.44 persen dari kuota yang ditetapkan,” ujarnya dalam keterang resmi Jumat, 26 April.

Lebih lanjut, Antoni menjelaskan, pihaknya telah mengangkut sebanyak 8.663 orang dan 3.488 unit sepeda motor dengan Kapal Laut Tahun 2024 rute Jakarta (Tanjung Priok)-Semarang (Tanjung Emas).

“Realisasi penumpang dari empat call kapal sebanyak 8.663 orang atau 90,24 persen dari kapasitas yang ditetapkan yaitu 9.600 orang dan untuk kendaraan bermotor sebanyak 3.488 unit atau 72,67 persen dari kapasitas sebanyak 4.800 unit,” jelasnya.

Secara umum, sambung Antoni, realisasi penumpang naik dan turun dari 264 pelabuhan pantau adalah sebesar 4.732.458 orang.

“Junlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,96 persendari tahun 2023 dimana penumpang naik dan turun sebesar 4.376.098 orang,” ucapnya.

Antoni memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kolaborasi dan koordinasi sehingga angkutan laut lebaran tahun 2024 dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dan berkoordinasi bersama-sama seluruh unsur Kementerian dan Lembaga, TNI, POLRI, BUMN dan Stakeholder sektor transportasi,” ujar Antoni.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hendri Ginting memaparkan, pelabuhan-pelabuhan dengan penumpang terpadat pada Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023/1444 H, antara lain Nusa Penida, Batam, Benoa, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Perak, Pemenang/Tanjung, Makassar, Selat Panjang dan Baubau.

“Diharapkan pada angkutan laut lebaran berikutnya seluruh pelabuhan dapat segera memetakan dan memprediksi kebutuhan pengangkutan di wilayah masing-masing, sehingga dapat saling berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait dalam mengoptimalkan potensi armada,” imbuhnya.