JAKARTA - Pembangunan akses tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dari kawasan One Central Business District (OCBD) Kota Bogor, Jawa Barat, telah memasuki tahap akhir.
Pembangunan konstruksi yang dilakukan ialah peningkatan kapasitas Simpang Jalan Raya Bogor-Jalan Sholeh Iskandar-Jalan Tol BORR di On Ramp Kedung Halang yang dikenal dengan sebutan ‘Zero Kilometer From Toll Road’.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menghadiri penyelesaian tahap akhir akses langsung tol BORR dari pintu selatan OCBD, Kamis 18 April. Bima menyebut, sejatinya ia berharap akses tol yang dikerjakan sejak 2023 ini bisa selesai lebih cepat.
“Seremoni hari ini adalah sebetulnya mimpi yang tertunda. Kita berharap sebetulnya lebih cepat, bahkan beberapa tahun yang lalu,” kata Bima dalam sambutannya, dikutip dari Antara.
Kendati demikian, Bima menyampaikan, pembangunan kawasan yang dikelola oleh PT Olympic Bangun Persada (OBP) ini merupakan mimpi Kota Bogor mewujudkan kota sains kreatif.
“Ini adalah mimpi semua dan ini juga manifestasi atau simbol dari masa depan Kota Bogor sebagai science creative city. Dua puluh tahun ke depan, proyeksi Kota Bogot adalah science creative city,” ucapnya.
Ke depan, ia berharap, Kota Bogor bisa menjadi kota yang menumbuhkembangkan inovasi kreasi berbasiskan budaya, inovasi, dan teknologi dengan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Dan itulah OCBD di sini. Saya yakin OCBD ke depan tidak hanya jadi sentra ekonomi, tidak hanya memajukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor, tapi juga bisa menjadi identitas Kota Bogor yang futuristik dan masa depan,” jelasnya.
Bima pun menyampaikan terima kasih atas kolaborasi yang dilakukan OBP dan jajaran dinas terkait di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sebab, menurutnya penyelesaian proyek ini tidak bisa berjalan sendiri.
Baca juga:
“Saya terima kasih kepada jajaran PUPR yang kooperatif dan kolaboratif. Ini adalah bentuk ideal kerjasama dan ini adalah manifestasi Bogor masa depan. Insya Allah berkah bagi Kota Bogor,” ujarnya.
Vice CEO PT OBP Imelda Fransisca memaparkan, proses rekonstruksi telah mencapai sekitar 80 persen. Diperkirakan, akses tol ini bisa digunakan masyarakat pada Juli 2024.
“Tinggal penyelesaian di ujung saja. Jadi Mei selesai, biasanya SLF (sertifikat laik fungsi) di 1 sampai 2 bulan. Bisa beroperasi dari Juli lah ya,” kata Imelda.