JAKARTA - Harga minyak pada Rabu kemarirn mengalami kenaikan sebesar US$ 1 setelah tiga anak seorang pemimpin Hamas tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Peristiwa tersebut menambah kekhawatiran atas upaya perundingan gencatan senjata.
Dilansir dari ANTARA Kamis 11 April, minyak mentah berjangka Brent naik hingga US$ 1,06 atau 1,2% ke level US$ 90,48 per barel. Untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 98 sen atau 1,2% ke level US$86,21.
"Pasar minyak sangat beraksi terhadap perkembangan di Gaza," kata partner di Again Capital LLC di New York, John Kilduff.
ANTARA melaporkan, militer Israel telah mengonfirmasi serangan tersebut dan mengidentifikasi ketiga korban sebagai anggota Hamas.
BACA JUGA:
Konflik yang berkepanjangan ini berpotensi menarik keterlibatan negara-negara lain, khususnya Iran yang merupakan pendukung Hamas dan salah satu produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.
Di sisi lain, keputusan Meksiko membatasi ekspor minyak mentahnya untuk memenuhi kebutuhan kilang dalam negeri juga memberi dorongan terhadap harga minyak. Hal ini mengakibatkan penurunan impor minyak mentah Meksiko ke Amerika Serikat (AS) pada awal April 2024.