Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan dengan Badan Pusat Statistik, pada tahun 2024 ini memperkirakan terjadi mudik atau pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.

Dari jumlah tersebut, hasil survei mencatat sebanyak 18,3 persen atau 35,42 juta orang merupakan pemudik yang menggunakan mobil pribadi.

Meski sebagian besar pemudik mobil pribadi menggunakan berbasis fossil, namun masih ada yang memanfaatkan mobil berbasis listrik untuk pulang ke kampung halaman.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta kepada PT PLN (Persero) untuk meningkatkan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), khususnya di sepanjang jalur utama yang menjadi destinasi utama pemudik.

"Infrastruktur tuh harus ada dulu, supaya orang bisa nyaman kalau mau pergi jauh. PLN sudah mempunyai SPKLU yang cukup banyak, tapi kurang banyak dan mesti diperbanyak lagi. Sekarang kan ada sekitar 1.200 SPKLU, kalau bisa sih sampai 5.000 SPKLU," ujar Arifin yang dikutip Jumat 5 April.

Menurut Arifin, dengan menggunakan mobil listrik untuk mudik, akan mampu menghemat bahan bakar sekitar 60-70 persen. Selain itu, jarak tempuh rata-rata mobil listrik mencapai 300-350 KM. Sehingga SPKLU perlu diperbanyak di rest area sepanjang jalan tol, dan memanfaatkan teknologi dengan pengisian daya yang cepat (fast charging).

Selain itu, Arifin meminta adanya kolaborasi antar Badan Usaha pe;at merah, yakni PLN dan Pertamina, dalam menyediakan SPKLU, sehingga bisa saling terintegrasi.

"Kalau bisa PLN dengan Pertamina sama-sama, harusnya terintegrasi supaya efisien. Jadi di rest area, orang bisa makan sambil beristirahat, serta mengisi daya mobil listriknya," pintanya.

Adapun jumlah SPKLU tercatat sebanyak 1.124 titik, terdiri dari Slow Charging sebanyak 499 unit, Medium Charging sebanyak 360 unit, Fast Charging sebanyak 110 unit, dan Ultra Fast Charging sebanyak 155 unit. SPKLU tersebut tersebar di 819 lokasi, seperti di kantor Unit Induk, Unit Pelaksana dan Jalur Tol serta beberapa Hotel yang siap untuk mendukung kendaraan listrik.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai jalur mudik. Hal ini diharapkan memudahkan pengguna mobil listrik yang mudik untuk melakukan pengisian daya.

"SPKLU ini telah disiapkan PLN, mulai dari kantor Unit Induk, Unit Pelaksana dan Jalur Tol serta beberapa hotel yang siap untuk mendukung kendaraan listrik," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan MP Dwi Nugroho dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM di Jakarta, Rabu 3 April.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, saat ini telah tersedia 1.124 SPKLU yang tersebar di 819 lokasi.

Rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 23 KM, sementara jarak tempuh rata-rata kendaraan listrik mencapai 300-350km, sehingga sangat aman untuk mudik.

Nugroho menyampaikan, sebanyak 624 Mesin di 438 lokasi dioperasikan menggunakan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) PLN, sedangkan sebanyak 500 Mesin di 381 lokasi tidak menggunakan IUPTL-PLN (Kemitraan Geotagging).

Ia juga menyampaikan untuk ruas tol Trans Sumatera-Jawa saat ini tersedia 64 unit EV Charger pada 38 titik SPKLU, dan akan ditambah 100 unit SPKLU.