Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal dicecar sejumlah pertanyaan oleh anggota Komisi VI DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat yang membahas kinerja perusahaan di tahun 2023, Selasa, 2 April.

Dalam rapat tersebut Komisi VI menilai jawaban dan paparan yang disampaikan tidak dipersiapkan dengan baik oleh Dirut yang baru menjabat selama 6 bulan ini.

Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto bahkan menilai Ahmad Dani Virsal terlihat dalam kondisi stres dan lemas sehingga tidak bernapsu menanggapi pertanyaan yang dilontarkan anggota DPR saat rapat.

"Saya memaklumi sebetulnya karena bapak kan baru 6 bulan tapi jenis presentasi dan jawaban seperti yang bapak gambarkan menandakan bapak tidak siap datang. Karena berbagai pertanyaan yang diminta terlihat jelas bahwa bapak tidak siap. Saya memahami psikologis bapak memimpin PT Timah habis kena kasus besar. Bapak kelihatan stres sekarang, tidak punya napsu tidak punya spirit tidak punya tenaga datang ke sini," cecar Darmadi.

Darmadi bahkan menyarankan Ahmad Dani untuk mengonsumsi bebebrapa vitamin bahkan mendapat suntikan vitamin dari Rumah Sakit Abdi Waluyo.

"Harus banyak minum vitamin, suntik vitamin di Abdi Waluyo deket situ vitamin, masukin aja pak supaya semangat. Merdeka!" imbuh Darmadi.

Ia juga menyoroti kinerja keuangan perusahaan yang 'hancur' karena mengalami kerugian sebesar Rp450 miliar di tahun 2023. Darmadi juga meminta Ahmad Dani Vuirsal untuk lebih memahami keuangan perusahaan meskipun tidak memiliki latar belakang pekerjaan di bidang keuangan.

"Sampai tidak bisa dijelaskan juga harga turun, korelasi EBITDA dengan yang lain. Bapak engga bisa jelaskan karena bukan orang keuangan tapi harus pahami itu gabisa ngomong gatau," sambuh dia.

Haris Turino dari Fraksi PDI Perjuangan juga memberikan pernyataan seupa. Ia bahkan menilai selama paparan yang dilakukan, Dirut PT Timah tidak memiliki sense of crisis di tengah berbagai permasalahan yang dialami oleh PT Timah.

"Ketika saya terima bahan presentasi, engga ada secuil pun sense of crisis padahal beberapa direksi ada dalam tahanan," ujar Haris.

Menurutnya, saat paparan hari ini DIrut PT Timah tidak hanya memaparkan penurunan pendapatan dan permasalahan yang ada namun juga strategi yang dilakukan perusahaan. Dalam paparan tersebut, Dirut hanya memapark dua strategi.

"Saa sangat terkejut di tengah situasi seperti ini progrm strategisnya hanya 2. Pertama pengembangan non timah yaitu tin chemical tin soldier dan solder powder serta optimasi Zirkon yang merupakan mineral ikutan timah. Berapa gede sih kontribusi dari produk baru ini thdp PT Timah? Apa engga ada program lain pak yang lebih signifikan?"cecar Haris.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung bahkan mengusulkan akan mengadakan panitia kerja (panja) untuk mengawal kasus PT Timah.

Ada beberapa materi yang terkait dengan detail permasalahan kasus PT Timah akan dilakukan pendalaman pada saat Panja. Oleh karena itu silakan memberikan pendalaman yang diperlukan jadi RDP baru kemudian nanti akan ada Rapat Panja," pungkas Martin.