JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi melaporkan sepanjang tahun 2023 telah melakukan menyetor sebanyak 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp47,5 triliun kepada negara melalui setoran pajak.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan, selain setoran pajak kepada negara, PHE juga telah menyetorkan Rp3,5 triliun sebagai pembayaran hak partisipasi atau participating interest WK Rokan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Fenomena multiplier effect 3 miliar dolar AS pajak, dan Rp3,5 triliun untuk pembayaran PI WK Rokan ke BUMD Riau, itu secara besar keberhasilan di tahun 2023," ujar Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 27 Maret.'
Adapun BUMD yang dimaksud adalah PT Riau Petroleum Rokan (RPR) dan PT Riau Petroleum Kampar (RPK) yang diketahui memegang hak partisipasi sebesar 10 persen.
Lebih jauh Chalid juga mengungkapkan sejumlah realisasi lifting migas yang dilakukan PHE sepanjang tahun 2023 yakni lifting minyak bumi sebesar 415.000 barel per hari (BOPD) sepanjang tahun 2023.
Chalid melanjutkan, untuk produksi gas, sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 2,38 BCFD atau sebesar 33 persen dari produksi gas nasional.
Capaian tersebut, kata dia, tidak terlepas dari sejumlah kegiatan pengeboran (drilling), kerja ulang (workover) dan perawatan sumur atau well service yang masif dilakukan sepanjang tahun 2023.
BACA JUGA:
Khusus untuk pengeboran, Chalid merinci PHE telah melakukan kegiatan tersebut pada 799 sumur dengan rincian 776 sumur pengembangan dan 17 sumur eksplorasi.
"Kalau dibandingkan dengan 2022 ini nambah 16 persen," sambung Chalid.
Kemudian untuk kegiatan work over, PHE melakukan sebanyak 835 kegiatan pekerjaan sepanjang 2023 atau mengalami peningkatan sebesar meningkat sekitar 31 persen dibandingkan pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2022.
Lalu untuk perawatan sumur atau well services tercatat terdapat peningkatan sebanyak 11 persen dari tahun 2022 atau dilakukan sebanyak 32.589 pekerjaan.