Bagikan:

JAKARTA – PT PGAS Solution (PGN Solution), anak Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS menyelenggarakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk peresmian kerja sama dalam aspek Pengujian, Kalibrasi, dan Pengadaan Barang serta Jasa lainnya di bidang minyak dan gas bumi, serta pemanfaatan fasilitas laboratorium minyak dan gas bumi.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya implementasi aspek-aspek Health, Safety, Security dan Environment (HSSE) di setiap pekerjaan proyek, agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan selamat.

Penandatanganan MoU dihadiri oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Kepala LEMIGAS, Direktur Utama PGN, Direktur Utama PGN Solution, serta segenap direksi dan manajemen PGN, PGN Solution, dan PT Solusi Energi Nusantara (SENA).

Penyelenggaraan penandatanganan MoU ini merupakan upaya kedua pihak dalam meningkatkan kerja sama bisnis, kompetensi dan keahlian pekerja. PGN Solution dan LEMIGAS akan senantiasa meningkatkan mutu operasional melalui pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan, penyelenggaraan work shop, seminar dan kegiatan-kegiatan lain yang berkenaan dengan minyak dan gas bumi.

“Saya harapkan kegiatan ini dapat dilakukan dengan baik dan benar dengan memperhatikan nilai Schedule, Cost dan Quality. Jadwal harus tepat waktu, biaya yang tidak over, kualitas harus diperhatikan dengan baik agar manfaat yang dihasilkan lebih optimal. Karena kalau kita jeli, kerja sama ini merupakan suatu peluang yang sangat besar untuk menuai banyak manfaat,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Tutuka Ariadji, Selasa 26 Maret.

Selain itu, Direktur Utama PGN Arief S. Handoko turut menyampaikan bahwa kerja sama antara PGASOL dengan LEMIGAS ini diharapkan akan menjadi kolaborasi yang sangat lengkap.

"Dapat kita saksikan, isi kerja sama yang tertulis di MoU hari ini akan dilaksanakan dari berbagai bidang. Mulai dari pengujian, kalibrasi, pengadaan barang dan jasa, sertifikasi, sharing knowledge, workshop, dan sebagainya," ujar Arief.

Sejumlah proyek migas yang pernah dikerjakan oleh PGN Solution antara lain Offtake Station Tambak Lorok, pembangunan jargas rumah tangga di Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, Penggantian Pipa Minyak WK Rokan, Pipanisasi Minyak Pengapon – Boyolali serta pengembangan infrastruktur gas bumi Kawasan Industri Kendal (KIK) – Mangkang dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Dengan ditandatanganinya MoU, telah menjadi lampu hijau dimulainya rangkaian kegiatan sinergis antara PGN Solution dan LEMIGAS selama 3 tahun ke depan, dalam rangka meningkatkan keunggulan untuk menjawab kebutuhan energi masyarakat dengan mengutamakan kecakapan dan keselamatan kerja.

Dari aspek keselamatan kerja, PGN Solution merupakan perusahaan yang bergerak di bidang EPC, O&M dan Supply Chain dengan sebaran area kerja yang luas sehingga memiliki risiko pekerjaan yang tinggi. Maka dari itu, bagi PGN Solution, penerapan HSSE merupakan kunci keberlanjutan bisnis Perusahaan yang perlu dijadikan perhatian khusus.

PGASOL berkomitmen untuk implementasi aspek HSSE secara menyeluruh di lingkungan kerja PGAS Sol dengan melakukan penerapan Sistem Manajemen Integrasi ISO 45001:2018, ISO 14001, dan SMK3 PP 50/2012. Selama menjalankan pekerjaan, PGASOL mencapai 14.381.170 jam kerja aman.

“Selanjutnya, PGASOL menyediakan sumber daya yang kompeten, meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi, menyediakan peralatan yang layak dan sebagainya. Selain itu, PGASOL selaku kontraktor juga selalu memenuhi program dan prosedur HSSE yang ditentukan oleh client. Untuk memastikan HSSE program tersebut dilakukan, Divisi K3PL dan Pengamanan PGASOL melakukan monitoring dan audit secara periodik. Manajemen juga meninjau pekerjaan dan implementasi HSSE dilakukan secara rutin,” jelas Direktur Utama PGASOL Sabaruddin.