BI Sebut Kebutuhan Pembiayaan Baru Rumah Tangga Meningkat
Ilustrasi rupiah (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) ungkap dalam survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Februari 2024. Dalam survei tersebut kebutuhan pembiayaan baru kelompok rumah tangga yang terindikasi meningkat.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan pada kelompok rumah tangga, tercatat kebutuhan pembiayaan baru kelompok ini terindikasi meningkat, tercermin dari peningkatan persentase rumah tangga yang melakukan penambahan utang/kredit pada Februari 2024 sebesar 12,5 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 12,1 persen.

“Mayoritas pembiayaan rumah tangga berasal dari bank umum. Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain leasing dan koperasi,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis, 21 Maret 2024.

Adapun, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Februari 2024 berasal dari pinjaman bank umum berada di kisaran 39,8 persen, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 35 persen. Sementara itu yang berasal dari sumber pembiayaan lain yakni leasing dan koperasi masing-masing sebesar 18,6 persen dan 16,5 persen.

Sementara berdasarkan jenis penggunaan, BI melaporkan mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Februari 2024 adalah Kredit Multi Guna (KMG) sebesar 37,7 persen, menurun dibandingkan periode sebelumnya 39,3 persen. Selanjutnya, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 22,6 persen, kredit peralatan rumah tangga 12 persen, kredit kepemilikan rumah 11,5 persen, dan kartu kredit 5,5 persen.

“Berdasarkan hasil survei periode Februari 2024, peningkatan kredit rumah tangga terutama didorong oleh peningkatan pengajuan KPR,” terangnya.

Lebih lanjut, BI menjelaskan menurut tingkat pengeluaran, mayoritas rumah tangga yang mengajukan pembiayaan pada bulan Februari 2024 adalah kelompok rumah tangga dengan pengeluaran sebesar Rp3-5 juta per bulan atau sebesar 40,8 persen meskipun tidak sebesar bulan sebelumnya 42,1 persen.

Selanjutnya, rumah tangga dengan pengeluaran Rp1-3 juta per bulan sebanyak 38,9 persen yang mengajukan pembiayaan. Namun menurun dibandingkan Januari 2024 sebesar 40,9 persen. Sementara, pada kelompok rumah tangga dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta per bulan mencapai 20,2 persen meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 17,1 persen.

Rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga juga diperkirakan meningkat dalam survei tersebut. Terindikasi dari responden yang berencana menambah pembiayaan ke depan, yakni sebesar 6,6 persen lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 6,1 persen.

Dalam hal ini, bank umum masih diperkirakan BI menjadi sumber utama pembiayaan rumah tangga ke depan, dengan persentase sebesar 59,6 persen relatif stabil dibandingkan survei periode sebelumnya sebesar 59,9 persen.

“Berdasarkan hasil survei pada Februari 2024, jenis pembiayaan ke depan yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga adalah kredit multi guna 50,2 persen, stabil dibandingkan januari 2024 50,2 persen,” tuturnya.