Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami kenaikan hingga 20 persen pada periode libur panjang Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka 1946.

KCIC melaporkan lonjakan penumpang tersebut sudah terlihat sejak Kamis7 Maret.

Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti, menyebutkan pada Kamis 7 Marat, Whoosh memberangkatkan sebanyak 18,5 ribu penumpang. Sedangkan, pada Jumat 8 Maret mencapai 20 ribu penumpang.

Jumlah penumpang meningkat sekitar 20 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, di mana KCIC melayani sebanyak 15-16 ribu penumpang.

"Secara total, dalam waktu 3 hari jumlah penumpang Whoosh mencapai sekitar 55 ribu, lonjakan penumpang ini terjadi karena adanya long weekend Hari Raya Nyepi dan cuti bersama. Tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk bepergian dan berlibur dengan menggunakan Whoosh sehingga KCIC melakukan penambahan perjalanan," kata Emir dalam keterangannya, Sabtu 9 Maret, disitat Antara.

Untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang, KCIC mengoperasikan empat perjalanan KA tambahan sehingga dijalankan sebanyak total 44 perjalanan Whoosh di periode libur panjang sejak Jumat 8 Maret hingga Selasa 12 Maret.

Adapun, untuk keberangkatan Sabtu 9 Maret, tiket yang sudah terjual hingga Sabtu 9 Maret pagi berada di angka 16 ribu tiket. Angka itu akan terus bertambah seiring dengan masih berlangsungnya proses penjualan tiket dan diperkirakan dapat mencapai 19 ribu penumpang.

"Beberapa jadwal perjalanan dari Jakarta menuju Bandung bahkan sudah hampir terjual habis. Jadwal yang menjadi favorit masyarakat adalah keberangkatan pagi hingga siang dari Halim dan sore hingga malam dari Tegalluar dan Padalarang," ungkap Emir.

Ia pun mengingatkan kepada penumpang Whoosh untuk memperhatikan kembali jadwal keberangkatan kereta yang tertera pada tiket atau e-tiket. Hal itu penting agar penumpang tidak tertinggal kereta.

"Kami juga mengimbau kepada penumpang untuk tiba di stasiun setidaknya 30 menit sebelum keberangkatan. Hal ini agar penumpang tidak terburu-buru mengingat ada proses pengecekan keamanan dan boarding yang harus dilakukan penumpang," ujarnya.