Airlangga Ungkap Nilai Investasi Australia Capai 545,2 Juta Dolar AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Aris Nurjani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Australia akan selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia.

Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment (FDI) Australia di Indonesia tumbuh sebesar 4,0 persen atau setara 545,2 juta dolar AS dengan jumlah proyek yang terlibat meningkat signifikan yaitu 200,6 persen.

Secara total, Australia berada di peringkat 10 dari 168 negara yang berinvestasi di Indonesia dan kontribusinya mencakup 1,1 persen dari total FDI atau 50,268 juta dolar AS pada tahun 2023.

Dalam rangka kunjungan kerja ke Australia, Airlangga bertemu dengan para pelaku usaha Indonesia dan Australia dalam acara Dialog dan Resepsi Bisnis. Dihadapan pelaku usaha Indonesia dan Australia, Airlangga juga menekankan kembali visi perekonomian Indonesia 2045 sebagai negara berpendapatan tinggi dalam 20 tahun ke depan.

“Penguatan integrasi ekonomi lintas batas memainkan peran penting dalam strategi pertumbuhan. Untuk itu, Indonesia membuka diskusi aksesi dengan OECD dan CP-TPP, mempercepat kesepakatan dengan Uni Eropa serta terlibat aktif pada Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF)," jelasnya dikutip Kamis 6 Maret 2024.

Airlangga menyampaikan instrumen-instrumen ini memberikan peta jalan yang komprehensif untuk meningkatkan investasi berkualitas dan pertumbuhan yang didorong oleh ekspor serta akan membuka kerja sama dan akses pasar ke blok-blok ekonomi besar.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Australia di Jakarta Penny Williams yang hadir dalam pertemuan tersebut juga turut menyampaikan pandangannya.

“Pada tahun ini, hubungan diplomatik Indonesia dan Australia memasuki usia 75 tahun, dan kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral pada berbagai sektor,” kata Penny.

Selanjutnya, Penny menyampaikan bahwa Australia akan memberikan dukungan dalam aksesi keanggotaan Indonesia pada OECD dan CPTPP dan akan bekerja sama dengan lembaga terkait sebagai tindak lanjut MoU Indonesia – Kamboja Electric Vehicles.

Airlangga juga mendorong agar terlaksana kolaborasi yang lebih kuat pada sektor-sektor penting khususnya membuka peluang dalam rantai nilai energi dan pertanian berkelanjutan, kendaraan listrik dan manufaktur teknologi, pendidikan, pemanfaatan potensi sumber daya maritim, termasuk pengembangan Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Pada kesempatan tersebut, Acting Chairman Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) Yukki Nugrahawan juga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi penanda keeratan kerja sama Indonesia Australia.

Adapun, Kadin bersama mitra usaha dari Australia akan berkolaborasi dalam peningkatan hubungan kerjasama kedua negara diantaranya peningkatan kapasitas UMKM, kerja sama pasokan critical mineral, pengembangan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045, dan menjajaki kerja sama maritim di masa depan.