Bagikan:

JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (IP) diketahui memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dengan kapasitas 7,3 gigawatt (GW).

Meski memiliki kapasitas yang besar, Kepala Satuan Pengembangan Teknologi dan Manajemen Aset PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Tarwaji Warsokusumo mengatakan dengan kapasitas 7,3 GW, PLN IP membutuhkan setidaknya 1.695 billion british thermal unit per day (BBTUD).

"Kita mempunyai pembangkit gas dengan kapasitas 7,3 GW. Ini membutuhkan pasokan gas sebanyak 1.695 BBTUD, ini yang kapasitas yang bisa kita serap untuk membangkitkan sejumlah kapasitas maksimal 7,3 GW," ujar Tarwaji yang dikutip Kamis 29 Februari

Tarwaji melnjutkan, pembangkit tersebut hanya mampu menyerap sebesar 22 persen pasokan gas atau sekitar 372 BBTUD.

"Ternyata saat ini yang tersedia gasnya baru 372 BBTUD ini yang tersedia yang langsung terserap pada 2023 ini. Artinya baru ada 22 persen dari total PLTGU yang untuk supply gas terkahir," sambung Tarwaji.

Tarwaji menjelaskan, minimnya serapan gas dikarenakan pihaknya menyesuaikan pasokan gas yang ada dengan permintaan atau demand listrik dalam setahun.

Untuk itu, kata dia pihaknya masih terus melakukan penyesuaian dan kompromi dengan demand kelistrikan di lapangan. Apalagi, sambung Tarwaji, pertmbuhan kebutuhan kelistrikan setiap daerah berbeda-beda..

"Pertumbuhan kelistrikan yang ada di berbagai daerah akan kita prediksi sehingga pasokan gas tepat waktu, tepat volum dan juga nanti menimbulakn sebuah efisiensi baik dari supply chain dan efisiensi operasinya," pungkas Tarwaji.