Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia meninjau lokasi banjir di Kabupaten Grobogan dan Demak, Jawa Tengah, pada hari ini.

Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Grobogan dan Demak, Jawa Tengah, sejak beberapa hari lalu mengakibatkan jebolnya beberapa tanggul di Sungai Tuntang dan Wulan. Kedua sungai sudah tak mampu lagi menampung debit air akibat intensitas hujan yang tinggi.

"Kami langsung mengerahkan sejumlah alat berat untuk menangani tanggul yang jebol. Insyaallah dalam 2-3 hari tanggul yang jebol sudah dapat ditutup. Untuk mengurangi genangan, kami juga mengerahkan sejumlah pompa," ujar Basuki dikutip dari akun Instagram resmi @kemenpupr, Senin, 12 Februari.

Sementara itu, untuk penanganan banjir di Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Kementerian PUPR telah mengerahkan empat (4) ekskavator, dua dozer, pompa, 3.000 geobag, 250 pancang bambu, 30 pancang glugu, pengisian geobag dan pembuatan alur limpasan sungai.

"Untuk penanganan banjir di Jembatan Jalan Raya Gubug, Kementerian PUPR mengerahkan dua ekskavator, pompa alkon, 1.000 geobag, pengisian geobag, 400 pancang bambu dan 125 sesek bambu," tuturnya.

Sedangkan, untuk penanganan di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Kementerian PUPR mengirimkan ekskavator short arm, 100 batang pancang bambu dan 10 sesek bambu.

Adapun untuk menangani tanggul yang jebol di Sungai Wulan, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kementerian PUPR dibantu oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengirimkan ekskavator amphibious, ekskavator long arm, dua truk cerucuk bambu dan geobag.

"Untuk pengendalian banjir jangka panjang, Kementerian PUPR akan melakukan normalisasi dan perkuatan tanggul sepanjang 18,5 kilometer (km) yang akan segera dimulai pada April tahun ini," imbuhnya.

Sekadar informasi, banjir yang melanda Demak, Jawa Tengah, telah berlangsung selama lima hari tanpa menunjukkan tanda-tanda surut.

Banjir ini dipicu oleh jebolnya tanggul Sungai Wulan yang merendam 38 desa di 7 kecamatan dan menyebabkan lumpuhnya jalan nasional dengan ketinggian air mencapai 1 meter (m).

Hingga saat ini, jumlah pengungsi terus bertambah, yakni melampaui 21 ribu jiwa yang tersebar di 60 lokasi dari Demak hingga Kudus.

Dalam kondisi banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak, pada hari kelima, jalur pantura Demak-Kudus masih lumpuh total dengan ketinggian air banjir melebihi 1 m.

Peningkatan debit air Sungai Wulan memperparah banjir yang mengalir dari jebolnya tanggul. Akibatnya, debit air di permukiman terus meningkat.