JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengupayakan agar pembangunan dan perpanjangan runway Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dapat diselesaikan pada 2024 ini.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis pembebasan lahan dan perpanjangan runway akan dapat diselesaikan sehingga target panjang runway dapat tercapai.
"Bila hal tersebut terwujud, Bandara Raja Haji Abdullah dapat didarati pesawat jenis Boeing 737," ujar Menhub Budi dikutip Jumat, 9 Februari.
Budi menyebut, pihaknya sendiri sudah menyelesaikan perpanjangan runway hingga 1.800 meter (m) dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
"Kami sudah selesaikan selama beberapa tahun menjadi 1.800 m. Tahun ini, kami akan perpanjang nanti menjadi 2.000 m," ucapnya.
Dengan adanya penerbangan menggunakan pesawat lebih besar, masyarakat akan lebih mudah mencapai Tanjung Balai Karimun sehingga mendorong pariwisata dan industri di daerah tersebut.
"Kami mengupayakan Pesawat Boeing 737 akan bisa mendarat di sini supaya industri dan pariwisata tambah maju. Ini perintah presiden untuk pulau terluar harus dilaksanakan pembangunan," katanya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan apresiasinya kepada Kemenhub atas pembangunan bandara itu. Menurutnya, masyarakat telah menantikan langsung penerbangan dari kota-kota besar ke Tanjung Balai Karimun.
"Luar biasa saya apresiasi kepada Kemenhub dan ini memang yang dinanti masyarakat sudah puluhan tahun, ada penerbangan langsung ke Kepulauan Karimun. Selain itu, sebagai pulau terdepan, kawasan ini juga masif dengan investasi terutama industri dan pariwisata. Mudah-mudahan ini bisa segera terealisasi," ungkapnya.
Adapun saat ini, Bandara Raja Haji Abdullah memiliki luas terminal 770 meter persegi dengan panjang runway 1.800 x 30 m dan dapat didarati pesawat ATR 72.
Diketahui, Tanjung Balai Karimun sendiri adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Dengan demikian, diperlukan pengembangan fasilitas dan operasional guna mewujudkan daerah perbatasan sebagai beranda terdepan dalam memperkuat NKRI.
Salah satunya Bandara Raja Haji Abdullah yang memerlukan peningkatan konektivitas. Pengembangan bandara ini oleh pemerintah adalah langkah nyata mewujudkan hal tersebut.