Ditopang CASA, DPK BCA Naik 6 Persen ke Rp1.102 Triliun
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja (foto: dok. VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0 persen yoy mencapai Rp1.102 triliun. Kenaikan himpunan DPK ini mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen yoy menjadi Rp1.408 triliun.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, dana giro dan tabungan atau current account saving account (CASA) berkontribusi sekitar 80 persen dari total DPK.

"BCA melakukan investasi secara berkesinambungan untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dari kanal mobile dan internet banking, point of sales, kantor cabang, ATM, hingga contact center," ujar Jahja dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis, 25 Januari.

Dikatakan Jahja, investasi strategis ini dilakukan untuk memberikan layanan berkualitas bagi beragam jenis segmen dan kebutuhan nasabah.

Pada tahun 2023, total volume transaksi yang diproses BCA naik 25,1 persen yoy mencapai 30,1 miliar transaksi.

Kemudian kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, naik 41,6 persen yoy. Sementara jumlah nasabah mencapai 31 juta per Desember 2023, tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Terkait myBCA yang disiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, sepanjang 2023 lalu, BCA telah menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi nasabah.

"Inovasi tersebut mencakup kontrol kartu debit dan kredit, login biometrik, kemudahan berinvestasi melalui fitur Welma, hingga Paylater BCA. Terbaru, aplikasi myBCA telah dilengkapi oleh fitur transfer valas ke bank lain, pembayaran pajak kendaraan, pembelian paket e-SIM, catatan finansial dan notifikasi transaksi, pengaturan sumber dana QRIS, hingga fitur QRIS Customer Presented Mode," pungkas Jahja.