Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu 17 Januari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak fluktuatif namun ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) didorong isyarat lebih lanjut mengenai The Fed dan perekonomian AS.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari selasa 16 Januari, Kurs rupiah spot melemah 0,24 persen ke Rp15.593 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jisdor ditutup menguat 0,24 persen ke level harga Rp15.592 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan para pelaku pasar sekarang menunggu isyarat lebih lanjut mengenai The Fed dan perekonomian AS. Adapun, data penjualan ritel dan produksi industri AS diperkirakan memberikan lebih banyak isyarat terhadap perekonomian terbesar di dunia tersebut.

"Pembacaan data produksi industri dan penjualan ritel AS akan dirilis pada hari Rabu dan diperkirakan akan memberikan lebih banyak sinyal terhadap perekonomian," ujarnya dalam keteranganya dikutip selasa 16 Januari.

Menurut Ibrahim tanda-tanda ketahanan ekonomi apa pun memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Namun pasar tampaknya sedikit mengurangi spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada bulan Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.

Fokus kini tertuju pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat, yang akan dirilis pada hari Rabu, untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian. PDB diperkirakan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5 persen pada tahun 2023.

"Ini sebagian besar disebabkan oleh basis perbandingan yang lebih rendah dibandingkan tahun 2022," jelasnya.

Dari sisi internal, Bank Indonesia mencatat posisi utang luar negeri alias ULN RI per November 2023 sebesar 400,9 miliar dolar AS atau Rp 6.230 triliun (asumsi kurs Rp15.540 per dolar AS).

BI mengklaim posisi utang luar negeri ini tetap terkendali. Posisi utang luar negeri per November 2023 ini tercatat naik 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy. Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor public.

Selain itu, posisi utang luar negeri pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS.

"Terjaganya utang luar negeri Indonesia pada November 2023 terlihat dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3 persen. Selain itu, terlihat dari dominasi utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN," tuturnya.

BI dan pemerintah akan memperkuat koordinasi dan memantau perkembangan untuk menjaga struktur utang luar negeri tetap sehat.

Selain itu, peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Rabu 17 Januari dalam rentang harga Rp15.570- Rp15.640 per dolar AS.