Bagikan:

JAKARTA - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas, PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) terus melanjutkan tahapan Survei Seismik 3 Dimensi (3D) & 2 Dimensi (2D) Eastern Jabung pada bulan Januari 2024.

Sebelumnya, PCJL telah melaksanakan serangkaian tes parameter dan sosialisasi kepada pemerintah dan masyarakat di lima kecamatan di Tanjung Jabung Timur (TJT), Jambi.

Rangkaian Survei Seismik 3D & 2D di Jabung direncanakan berlangsung 10 bulan dan mencakup 28.136 titik tembak.

Survei 3D akan dilaksanakan di area seluas 121 km2 di Prospek Ketemu dan area seluas 71 km2 di Prospek Rukam, sedangkan survei 2D akan dilakukan di sejumlah area di bagian timur Wilayah Kerja Jabung sepanjang 250 kilometer.

Tes parameter untuk Survei Seismik 2D dan 3D di Prospek Ketemu dilaksanakan mulai tanggal 21 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024, sedangkan tes parameter di Prospek Rukam tengah disiapkan.

Tes parameter ditujukan untuk mengetahui berapa kedalaman lubang tembak seismik dan berapa banyak bahan peledak yang diperlukan.

General Manager Jabung Wang Heping dan Vice President Supply Chain Management Gusminar pada Sabtu 6 Januari, mengunjungi lokasi tes parameter di TJT untuk memastikan kelancaran proses survei seismik.

PetroChina President Director Qian Mingyang mengatakan, pelaksanaan survei seismik 3D & 2D ini besar artinya untuk PetroChina, Selain survei pertama yang dilakukan di masa perpanjangan kontrak Wilayah Kerja Jabung, survei ini juga merupakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Petro China dan usaha strategis pemerintah meningkatkan cadangan Migas Indonesia, khususnya di Jabung.

“PetroChina Jabung berkomitmen menjalankan program seismik ini dengan efisien, serta mengikuti peraturan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja,” ujar Qian, Senin, 15 Januari.

Untuk melaksanakan kegiatan ini, sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di 31 desa di 5 kecamatan, yaitu Dendang, Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur, Kuala Jambi, dan Geragai.

Seluruh tahapan Survei Seismik 3D & 2D, mulai dari mobilisasi hingga demobilisasi alat, diperkirakan melibatkan 950 pekerja, sebagian merupakan warga lokal di wilayah TJT.