Bagikan:

JAKARTA - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD mengatakan, belum adanya satupun investor yang menanamkan modal di Ibu Kota Negara (IKN).

Mahfud menilai bahwa pembangunan IKN hanya memanfaatkan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan sisanya berasal dari investasi swasta.

"Sejauh dari yang kami baca sampai sekarang belum ada satu pun investor yang ke sana. Kalau ada sebutkan satu atau dua investor yang masuk ke sana. Yang saya dengar justru ratusan ribu hektare tanah sudah dikuasai pengusaha tertentu," ujar Mahfud dalam Debat Cawapres belum lama ini.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, bahwa itu hanyalah proses politik yang sedang berlangsung menjelang pesta demokrasi di 2024.

"Kalau untuk capres maupun cawapres kami tidak terlibat tentunya. Itu adalah proses politik, proses demokrasi yang berlangsung," kata Agung menjawab pertanyaan VOI dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 29 Desember.

Agung mengatakan, ada fakta di lapangan yang telah menunjukkan progres dari setiap pembangunan di IKN. Salah satunya adalah Hotel Nusantara yang kini progresnya sudah mencapai sekitar 35 persen.

"Yang kami sampaikan hari ini adalah fakta di lapangan. Fakta di lapangan menunjukkan progres Hotel Nusantara sudah 35 persen dan dibangun tanpa APBN, ini adalah investasi," tuturnya.

Lebih lanjut, Agung mengatakan, bahwa total investasi yang sudah masuk ke IKN hingga akhir 2023 ini telah mencapai sekitar Rp41 triliun.

"Investasi non-APBN mencapai Rp41 triliun, itu terhitung mulai dari groundbreaking pertama, kedua dan ketiga. Dari seluruh investor tadi, yang kami ingin tekankan adalah IKN dibangun, diawali dan dipelopori oleh investor domestik," imbuhnya.