Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing kembali masuk ke Tanah Air jelang akhir tahun ini sejalan dengan meredanya ketidakpastian global dan membaiknya ekonomi India dan Amerika Serikat (AS).

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, aliran modal asing masuk ke dalam bentuk investasi portofolio pasar keuangan domestik terus berlanjut di mana net inflow pada kuartal IV hingga 19 Desember 2023 tercatat sebesar 5,1 miliar dolar AS.

Dari data BI, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2023 tercatat naik menjadi 138,1 miliar dolar AS atau setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

"Jumlah cadangan devisa ini berada jauh di atas standar kecukupan Internasional sekitar 3 bulan impor," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis 21 Desember.

Sejalan dengan arus modal yang masuk ini, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2023 secara keseluruhan diperkirakan tetap sehat dengan transaksi berjalan surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen terhadap PDB.

Perry menyampaikan kinerja positif neraca pembayaran Indonesia tersebut diperkirakan berlanjut pada 2024, didukung berlanjutnya aliran modal asing sejalan dengan prospek ekonomi domestik yang meningkat serta rendahnya defisit transaksi berjalan di kisaran 0,1 persen sampai dengan defisit 0,9 persen terhadap PDB.

Selain itu, surplus neraca perdagangan berlanjut pada November 2023 sebesar 2,4 miliar dolar AS didukung oleh ekspor komoditas utama Indonesia, seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak dan lemak nabati.

Di sisi lain, dengan arus modal asing yang kembali masuk, nilai tukar rupiah kembali menguat. "Nilai tukar Desember 2023 menguat secara rata-rata, 044 persen dibandingkan dengan perkembangan pada November 2023," ujarnya.