Bagikan:

YOGYAKARTA - Profesi solopreneur semakin populer di era digital seperti sekarang. Banyak orang menganggap banyak solopreneur serupa atau sama dengan entrepreneur, padahal keduanya memiliki perbedaan. Meski sama-sama bergelut di dunia bisnis, lantas apa perbedaan solopreneur dan entrepreneur?

Kini semakin banyak anak muda yang ingin menjadi solopreneur berkat kemudahan di era teknologi digital. Naiknya tren solopreneur juga didukung dengan mulai terbiasanya sistem remote dan work from anywhere. Platform digital memungkinkan Anda menjadi solopreneur dengan menawarkan layanan atau produk secara online dan mengerjakannya dari mana saja.

Solopreneur sangat cocok bagi Anda yang lebih nyaman bekerja atau menjalankan bisnis secara mandiri. Selain itu, profesi ini juga menawarkan keuntungan atau pendapatan yang menjanjikan sebanding bahkan bisa lebih tinggi dari pekerja kantoran atau karyawan. Bagi Anda yang tertarik menjalaninya, ketahui perbedaan solopreneur dan entrepreneur. 

Apa Itu Solopreneur?

Solopreneur adalah orang atau individu yang membangun dan menjalankan bisnis secara mandiri dalam jangka waktu lama. Seorang solopreneur memegang tanggung jawab penuh atas keberlangsungan bisnisnya, sehingga mereka bekerja seorang diri tanpa memiliki tim. 

Solopreneur bertanggung jawab sendiri dalam  untuk mengelola, mengatur dan menanggung risiko bisnisnya tanpa bantuan dari rekan atau tim kerja. Jadi bisa disebut bahwa solopreneur adalah pemilik bisnis yang sekaligus menjadi karyawan satu-satunya dalam bisnisnya. 

Seorang solopreneur memiliki sejumlah keuntungan sebagai pebisnis mandiri. Lantaran skema bisnisnya dijalankan seorang diri dan skala kecil, solopreneur tidak perlu memikirkan strategi ekspansi atau mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan besar. 

Dari pengertian di atas, bisa dipahami perbedaan solopreneur dengan entrepreneur. Meski sama-sama menjadi pengusaha mandiri, keduanya memiliki cara kerja dan sistem bisnis yang berbeda. 

Seorang entrepreneur memang awalnya membangun atau merintis bisnisnya seorang diri. Namun seiring berjalannya waktu, mereka akan mengembangkan bisnisnya dengan membentuk sebuah tim demi meningkatkan produktivitas dan kinerja. Jadi entrepreneur tidak bekerja seorang diri dan akan mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan kepada tim. 

Perbedaan Solopreneur dan Entrepreneur

Meski sudah disinggung sedikit mengenai perbedaan solopreneur dan entrepreneur, Anda perlu mengetahuinya lebih dalam lagi. Tidak hanya perbedaan dalam praktik menjalankan usahanya, antara solopreneur dan entrepreneur juga memiliki perbedaan secara keseluruhan dalam visi, tujuan, dan lingkup bisnisnya. 

Berikut ini perbedaan solopreneur dan entrepreneur sebagai pebisnis mandiri yang perlu Anda tahu:

Fokus Bisnis yang Dijalankan

Seorang solopreneur dan entrepreneur sama-sama menjalankan bisnis untuk tujuan mendapatkan uang. Tapi mereka memiliki fokus yang berbeda dalam megembangkan bisnisnya. Solopreneur tidak memikirkan langkah untuk mengembangkan usahanya atau ekspansi bisnis lebih luas. 

Biasanya seorang solopreneur menjalankan bisnis yang sesuai passion untuk menawarkan layanan atau produknya. Misalnya membuka bisnis fotografi, jasa penulisan, pengajar musik, dan lainnya. Meski tampak monoton atau stagnan, namun usaha yang dijalankan mampu memberikan penghasilan yang stabil dan menggiurkan.

Berbeda dengan entrepreneur yang memiliki fokus untuk mengembangkan bisnisnya demi meningkatkan penjualan dan pendapatan. Pengembangan bisnis yang dilakukan entrepreneur tidak hanya dari segi tim kerja atau operasional, namun bisa juga menambah layanan atau produk yang ditawarkan. 

Tugas yang Dikerjakan

Solopreneur memiliki posisi sebagai pendiri atau pemilik dan karyawan dalam bisnis yang ia jalankan. Lantaran bisnisnya dikelola sendiri, mereka tidak akan membentuk tim dan merekrut karyawan. Meski demikian, mereka juga dapat berkolaborasi atau kerjasama dengan orang lain misalnya freelancer untuk mengerjakan proyek atau layanan yang diminta klien. 

Sementara entrepreneur akan membagi tugas atau pekerjaan kepada tim kerja dalam bisnisnya. Seorang entrepreneur perlu membentuk tim dan merekrut karyawan demi efisiensi pekerjaan. Mereka akan mendelegasikan pekerjaan kepada tiap individu sesuai posisi atau bidang yang dikuasai. 

Ukuran Bisnis

Dari segi ukuran bisnis, solopreneur bisa dibilang sebagai bisnis berskala kecil. Seorang solopreneur tidak berniat untuk membangun kerajaan bisnis atau mengembangkan usahanya menjadi perusahaan. Mereka memilih bertahan untuk mengelola bisnis secara lebih ringan dengan keputusan dan pekerjaan yang diemban sendiri. 

Sedangkan seorang entrepreneur memiliki ambisi untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga skala bisnisnya bisa lebih besar. Entrepreneur akan terus mengembangkan bisnisnya untuk tujuan jangka panjang, mulai dari membuatnya menjadi perusahaan hingga membuka cabang-cabangnya. 

Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan seorang solopreneur dan entrepreneur juga berbeda karena ukuran bisnisnya tidak sama. Semakin besar skala bisnisnya, maka tanggung jawab keuangannya pun juga lebih banyak. Demi kelancaran kinerja bisinisnya, entrepreneur akan mempekerjakan karyawan untuk mengelola keuangan (gaji karyawan, tunjangan, biaya operasional, dan lainnya). 

Sementara solopreneur yang memiliki ukuran bisnis kecil maka pengelolaan keuangannya pun lebih mudah. Seorang solopreneur tidak perlu mengurusi keuangan serumit bisnis yang dijalankan entrepreneur. Lantaran urusan keuangannya lebih sederhana, mereka bisa memanajemennya seorang diri. 

Demikianlah ulasan mengenai perbedaan solopreneur dan entrepreneur yang wajib dipahami jika ingin jadi pebisnis. Baca juga artikel perbedaan wirausaha dan wiraswasta untuk menambah wawasan Anda dalam dunia bisnis dan pekerjaan. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.