Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya yang telah merealisasikan investasinya untuk pembangunan industri pengolahan atau pemurnian (smelter) ilmenite menjadi produk titanium slag di Bangka Belitung.

"Perusahaan ini menjadi smelter titanium yang pertama di Indonesia dan progres pembangunannya sudah mencapai 75 persen," kata Menperin Agus dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 7 Desember.

Menperin Agus mengatakan, adanya smelter titanium dengan bahan baku Ilmenite ini tentunya akan dapat meningkatkan nilai tambah dari bijih mineral dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi, terutama di sektor industri yang memanfaatkan titanium.

"Dengan dibangunnya smelter tersebut, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah dalam industri ini, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok industri," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya Arbi Leo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenperin atas dukungan pada proyek smelter titanium.

Dia menegaskan, pihaknya terus melakukan inovasi sejalan dengan mandat pemerintah yang bertujuan menghilirisasi setiap potensi mineral yang ada di setiap daerah.

"Kami mengharapkan smelter ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan sektor industri dan kemandirian negara dalam memproduksi titanium. Oleh karenanya, dukungan terhadap PT Bersahaja dapat ikut memajukan daerah dan juga Indonesia," ucapnya.

Adapun smelter titanium ini dibangun di Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, dengan investasi Rp1,3 triliun. Smelter itu berkapasitas produksi 100 metrik ton per hari, dan akan memainkan peran dalam memenuhi kebutuhan titanium di dalam negeri maupun global.

Ilmenite merupakan salah satu sumber unsur titanium (Ti) yang dibutuhkan untuk membuat berbagai paduan performa tinggi. Ilmenite terbentuk sebagai mineral utama dalam batuan beku mafik, terkonsentrasi dalam suatu lapisan dan ditemukan sebagai limbah dari pertambangan timah atau pertambangan pasir zirconium.

Selain itu, sebagian besar ilmenite di seluruh dunia juga digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida (Ti02), pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif.