JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana menambah armada tanker secara ekspansif untuk mendukung ketahanan energi nasional, sekaligus ekspansi pasar global.
Untuk mendukung rencana tersebut, PIS menggandeng sekaligus dua lembaga keuangan nasional ternama Korea Selatan yakni Korea Trade Insurance Corporation (K-Sure) dan Korea Eximbank (KEXIM) dalam hal kerja sama dukungan pembiayaan.
Dukungan pembiayaan dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PIS dan kedua lembaga keuangan tersebut, yang berlangsung pada Rabu 22 November.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, dengan Direktur Eksekutif K-Sure Jung Jae Yong, lalu dilanjutkan dengan penandatanganan oleh Wakil Ketua Korea Eximbank Kwon Woo Seog.
“Kerja sama pembiayaan oleh lembaga keuangan ternama di Korea Selatan ini menunjukkan kredibilitas PIS di pasar global, sehingga PIS dipercaya untuk bisa mengakses sumber pembiayaan yang sangat substansial,” ujar Diah dalam keterangan kepada media, Kamis 30 November.
Diah memaparkan, kolaborasi PIS dengan K-SURE dan KEXIM juga bisa menjadi pintu sinergi untuk kerja sama dengan spektrum lebih luas ke depannya dengan perusahaan yang bergerak di sektor perkapalan dan maritim, termasuk dengan galangan konstruksi kapal terkemuka di Korea Selatan.
BACA JUGA:
"Kolaborasi ini merupakan aksi nyata PIS untuk memperkuat posisinya di pasar yang lebih luas. Rencana investasi kami dalam diversifikasi portofolio melalui pembangunan kapal-kapal baru dan akuisisi beragam jenis kapal akan semakin diperkuat oleh kemitraan pendanaan yang kami bentuk di Korea Selatan," lanjut Diah.
Direktur Eksekutif K-SURE Jung Jae Yong dan Wakil Ketua Korea Eximbank Kwong Woo Seog, secara terpisah menyambut positif kerja sama yang terjalin dengan PIS dan meyakini bahwa dukungan pembiayaan ini bisa memberikan dampak positif tidak hanya untuk perusahaan, tapi juga perekonomian kedua negara.
Untuk diketahui, K-SURE dan KEXIM merupakan Export Credit Agency (ECA) yang dibentuk pemerintah Korea Selatan dan berperan penting dalam mendukung ekspor dan investasi Korea di skala global, melalui program pendanaan kepada pembeli produk-produk manufaktur Korea, termasuk dalam hal ini industri pembangunan kapal baru (new built vessel).