JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menargetkan akan menambah sambungan jaringan gas bumi (jargas) kepada 100.000 sambungan rumah tangga di tahun 2024.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS, Fadjar Harianto Widodo memaparkan, hingga Kuartal III tahun 2023 pihaknya telah mengelola 835 ribu jarigan gas rumah tangga.
PGAS juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan 102.354 sambungan jargas di 37 kabupaten dan kota.
"Ke depan penambahan target sekitar 100.000 sambungan jargas. Harapannya support dari pada investor untuk memberikan gambaran lebih baik," ujar Fadjar dalam Public Expose Live 2023, Rabu, 29 November.
Fadjar memastikan, ke depannya PGAS berupaya membangun infrastruktur jargas ke rumah tangga di wilayah yang layak secara keekonomian dan memiliki daya beli yang besar.
"Kami akan berupaya untuk membangun infrastruktur jargas rumah tangg di wilayah yang layak secara keeknomian dan memilii daya beli yang sesuai," bebernya.
Apalagi, kata Fadjar, segmen pasar jargas yang bangun oleh PGAS memang menargetkan kalangan rumah tangga menengah ke atas dengan target market pengguna elpiji non subsidi yang masih diimpor oleh pemerintah
Selain rumah tangga, PGAS juga akan memfokuskan pemanfaatan gas ke seluruh sektor khususnya untuk sektor dengan penyerapan yang besar seperti kelistrikan, kilang, indust, UMKM dan transportasi.
BACA JUGA:
Dia memaparkan, volume niaga gas bumi juga bertumbuh lima persen menjadi 935 BBTUD dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 839.000 dengan volume terbesarnya dari pembangkit listrik, industri kimia, keramik, makanan dan pupuk.
Ia merinci, penyaluran gas ke pembangkit listrik memegang pangsa terbesar untuk sektor industri yakni sebesar 29 persen, disusul sektor industri kimia 33 persen, keramik 15 persen, makanan delapan persen, pupuk delapan persen, dan sektor lainnya delapan persen.