Kontribusi Pendapatan Nonmigas PGAS Tumbuh 88 Persen
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan peningkatan pendapatan dari bisnis nonmigas.

Hingga kuartal III 2023, bisnis ketiga anak usaha PGAS telah membukukan pendapatan sebesar 51,6 juta dolar AS.

"Jumlah ini sebenarnya sudah tumbuh di 88,7 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 27,34 juta dolar AS," ujar Direktur Keuangan dan manajemen Risiko PGAS, Fadjar Harianto dalam konferensi pers Public Expose Live 2023, Rabu 29 November.

Fadjar mengatakan, pada Kuartal III, kontributor utama pendapatan persero dari bisnis niaga, transmisi dan transportasi gas bumi.

Pendapatan dari segmen yersebut berkontribusi sebesar 93,24 persen atau 2,51 miliar dolar AS dari total pendapatan Perseroan yang tercatat sebesar 2,69 miliar dolar AS.

"Namun kontribusi segmen nonmigas PGN juga terus membesar," imbuh Fadjar.

Sekadar informasi, ketiga anak usaha PGAS yakni, PGAS Solution (PGASSOL) yang mengkhususkan diri di bidang kontruksi dan pemeliharaan, PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASKOM) yang bergerak di sektor telekomunikasi dan terakhir PT Permata Graha Nusantara (PGN Mas) yang bergerak di bidang usaha pengelolaan dan penyewaan gedung dan peralatan.

"Pertumbuhan signifikan ini juga menunjukkan kontribusi anak usaha nonmigas dan sebagai bukti kemampuan PGN untuk mengoptimalkan portofolio bisnis di dalam grup," pungkas Fadjar.

Sebelumnya, pendapatan konsolidasi yang dibukukan PGAS hingga Kuartal III 2023 meningkat sebesar 2 persen atau tercatat 2,69 miliar dolar AS.

Kontribusi terbesar diperoleh dari bisnis niaga dan transmisi gas bumi sebesar78 persen dan selebihnya merupakan usaha hulu dan lainnya.

Posisi kas setara kas masih terlihat solid untuk kebutuhan investasi dan modal kerja perusahaan, dimana nilai yang dibukukan sebesar 1,04 miliar dolar AS.

Angka ini menurun dari periode yang sama tahun sebelumnya karena upaya perusahaan memperbaiki struktur hutangnya melalui aksi korporasi pembelian kembali obligasinya.