Bagikan:

SURABAYA - Husky CNOOC Madura Limited (HCML) berencana meningkatkan produksi gas bumi hingga 350 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2026 hingga 2028 mendatang.

VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengatakan Lapangan MDK dan MBF ditargetkan dapat mendorong penambahan produksi pada kurun waktu dua tahun yakni 2026-2028.

Adapun Lapangan MDK dan MBF adalah dua lapangan yang sedang dalam tahapan pengembangan. Sementara empat lainnya sudah berproduksi.

“Di luar (target) 300 MMSCFD, tambahan produksinya itu masing-masing 24 MMSCFD. Jadi dari dua lapangan menjadi 48 MMSCFD,” ujar Perkasa saat ditemui di Metering Station (GMS) HCML, Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 27 November.

Sementara itu, Manager Production BD HCML Suryo Birowo mengatakan sebanyak empat lapangan telah berproduksi. Adapun total produksi HCML dari empat lapangan mencapai 270 MMSCFD.

“Selama lima tahun kita hanya berproduksi di 110 MMSCFD tetapi dalam dua tahun bisa langsung meroket hingga 1,5 kali lipat. Puncak produksi kita di 270 MMSCFD dengan penjualan gas di 250 MMSCFD,” kata Suryo.

Sekadar informasi, produksi puncak sales gas HCML saat ini sebesar 250 MMSCFD dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, KKKS HCML menjadi produsen gas terbesar, secara persentase produksinya mencapai 30 persen dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, mengatakan dengan sejumlah lapangan yang telah berproduksi dan beberapa lapangan baru yang akan dikembangkan, diharapkan tidak hanya akan membuat produksi HCML meningkat tetapi juga menjadi lebih terintegrasi untuk kegiatan produksi yang lebih masif.

Ke depan, HCML saat ini tengah mengembangkan dua lapangan baru yakni Lapangan MDK yang dijadwalkan onstream pada tahun 2026, dan Lapangan MBF pada tahun 2027.

“HCML akan terus berupaya untuk melakukan pengembangan lapangan-lapangan gas baru untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, hal ini juga dibarengi dengan tujuan untuk mendukung SKK Migas dalam pencapaian produksi gas sebesar 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) pada tahun 2030,” kata Hudi.