Banyak Ruas Tol Baru, Komisi V DPR Minta Antisipasi Titik Kemacetan di Nataru 2024
Jalan tol ilustrasi (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Komisi V DPR meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR untuk mengantisipasi titik-titik kemacetan baru pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Antisipasi ini perlu dilakukan seiring dengan banyaknya ruas-ruas tol baru yang telah beroperasi pada tahun ini.

Seperti diketahui, periode liburan Nataru 2024 segera tiba. Kementerian Perhubungan sendiri telah memproyeksi jumlah pemudik bakal mencapai 107,6 juta orang. Angka tersebut melonjak 143 persen dari total pemudik Nataru 2023. Di mana, sebanyak 39,9 juta pemudik diproyeksi masih akan menggunakan kendaraan mobil pribadi.

Ketua Umum Komisi V DPR, Lasarus mengatakan langkah ini perlu dilakukan karena jika berkaca dari pengalaman sebelumnya, keberadaan tol baru justru mengubah pola kemacetan yang tidak terduga.

“Banyak titik kemacetan yang terjadi tanpa kita sadari dengan jadinya beberapa ruas tol rupanya mengubah pola titik macet. Ini harus diantisipasi,” ucap Lasarus dalam Rapat Kerja Gabungan Komisi V DPR, Selasa, 21 November.

Contohnya, sambung Lasarus, saat momen libur Lebaran tahun sebelumnya, terjadi kemacetan di ruas jalan-jalan sekitar Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Bahkan kepadatan juga sampai di Gerbang Tol Merak.

“Kita tidak pernah duga di Pelabuhan Merak dan Bakauheni bakalan sepadat itu. Saya lihat dari penanganan kita rada kaget, kami juga kaget kenapa titik penumpukan terjadi di sini,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakkyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan pada tahun ini memang terdapat tambahan jalan tol dengan total sepanjang 410 kilometer (km).

Dari total tersebut, sambung Basuki, sebanyak 218 km di antaranya sudah beroperasi penuh dan 192 sisanya dioperasikan secara fungsional pada saat libur Nataru 2024.

Basuki juga mengatakan untuk mendukung kelancaran akses menuju tol, pihaknya telah meningkatkan kemantapan 47.000 km jalan nasional hingga lebih dari 92 persen. Baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua.

Basuki juga mengatakan pemantapan jalan ini ditunjang oleh Inpres Jalan Daerah yang dimulai tahun ini. Pusat pengambil alih proses perbaikan jalan dan difokuskan untuk mendukung akses jalan ke tol.

“Untuk jalan nasional dan jalan tol, jalan nasional panjangnya relatif sama tahun lalu hanya saja kami tingkatkan kemantapan jalannya,” tuturnya.