JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memproyeksikan penumpang yang akan dilayani pada periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 280.000 per hari di seluruh bansara kelolaan perseroan. Angka tersebut meningkat 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan akan ada kenaikan pergerakan penumpang pada periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Kenaikan tersebut didukung dengan semakin membaiknya mobilitas masyarakat.
“Untuk Nataru dibandingkan dengan tahun sebelumnya kami memperkirakan tahun ini mungkin bisa dibilang ada pertumbuhan sekitar 3 sampai 5 persen. Karena memang sekarang kan mobilitas masyarakat sudah lebih tinggi dan ini juga kita perhitungkan ada musim liburnya sekaligus,” katanya saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 November.
Seiring dengan membaiknya mobilitas dan juga adanya momen libur akhir tahun, Awaluddin memproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 280.000 orang per hari di 20 bandara kelolaan AP II.
“Pergerakan penumpang selama Nataru sekitar 270.000 sampai 280.0000 total di 20 bandara, termasuk Bandara Soekarno Hatta,” ucapnya.
Sedangkan, sambung Awaluddin, pergerakan pesawat selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diperkirakan mencapai 1.500 di 20 bandara kelolaan perseroan.
“Kita perkirakan pergerakan pesawat selama nataru 1.400 sampai 1.500, kalo hari ini sekitar 1.300 pergerakan per hari. Soetta tetap jadi bandara jangkarnya,” katanya.
Sebagai antisipasi lonjakan penumpang pada periode tersebut, Awaluddin mengatakan pihaknya terus mematangkan kesiapan standar operasional prosedur (SOP) di bandara. Salah satunya terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM).
BACA JUGA:
“Ada satu asesmen sendiri baik dari asesmen kesiapan personil. Kepastian kecukupan SDM-nya. Jadi SDM ini secara kecukupan dan kecakapan karena kan bandara kita ada 20 bandara. Jadi Nataru akan kena eksposure semua. Jadi kembali lagi personil ini menjadi suatu atensi kita,” tuturnya.
Selain itu, Awaluddin mengatakan AP II juga melakukan asesemen pada infrastruktur yang ada di setiap bandara. Kata dia, pihaknya akan memastikan kesiapan dan keandalan infrasturktur serta fasilitas pendukung lainnya.
“Terakhir, asesmen yang kita lakukan adalah asesmen di infrastruktur karena high season, high traffic. Jadi nanti pemastian misalnya runway dan juga kesiapan-kesiapan infrastruktur fasilitas pendukung harus kita pastikan harus dalam kondisi prima. Karena kalau tidak kita pastikan ini akan menjadi persoalan pada saat high season, high traffic dan mobilitas penumpang yang tinggi,” jelasnya.