Percepat Infrastruktur Dasar IKN, KPUPR Bidik Sertifikasi 3.000 Tenaga Kerja Konstruksi
Irektur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menargetkan sebanyak 3.000 tenaga kerja konstruksi (TKK) akan mendapatkan sertifikasi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 1 November.

"Kami secara total untuk 2023-2024 di sekitar 3.000 (tenaga kerja konstruksi) akan kami selesaikan sertifikasi," kata dia.

Rachman mengatakan, pihaknya memiliki program khusus terkait pembinaan para tenaga kerja konstruksi tersebut.

"Masih (kami lanjutkan pelatihan TKK). Kami ada program khusus tagging IKN namanya, memang difokuskan untuk TKK yang akan ke IKN maupun yang sedang di IKN," ujarnya.

Dia menambahkan, dari target sebanyak 38.000 TKK sepanjang 2023 ini, pihaknya sudah merealisasikan sebanyak 35.000 TKK.

"Di 2023, kami targetnya 38.000 TKK, itu untuk mengisi gap, terutama di level 5,6,7, sama yang tukang level 2. Jadi, untuk tambahan di level 5,6,7," kata Rachman.

"(Sudah terealisasi) ada 35.000 TKK," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan hingga Oktober 2023, proyek pembangunan IKN Nusantara telah menyerap 12.123 tenaga kerja konstruksi.

"Hingga Oktober, Proyek pembangunan IKN menyerap 12.123 tenaga kerja konstruksi," ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis.

Danis menambahkan, komposisi dari pekerja tersebut yakni sebanyak 2.765 tenaga kerja konstruksi berasal dari Pulau Kalimantan dan sebanyak 9.345 tenaga kerja konstruksi berasal dari luar Pulau Kalimantan.

Jumlah tenaga kerja konstruksi IKN tersebut sebagian besar terkonsentrasi pada proyek Cipta Karya dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.276 orang atau 46,3 persen.

Kemudian, proyek Bina Marga dengan jumlah tenaga kerja konstruksi sebanyak 5.040 orang atau 42,9 persen. Proyek sumber daya air sebanyak 656 tenaga kerja konstruksi atau 5,7 persen, dan proyek perumahan sebanyak 337 tenaga kerja konstruksi atau 5,0 persen.

Terkait