JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, meningkatnya konsumsi produk halal di dunia menjadi angin segar bagi pemerintah untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusat perdagangan produk halal dunia melalui diaspora di luar negeri.
Hal ini disampaikan Zulkifli saat meninjau pelaksanaan bazar produk halal yang dilaksanakan rutin setiap bulan oleh Masjid Istiqlal Osaka (MIO) di Osaka, Jepang pada Sabtu 28 Oktober.
Produk-produk halal yang ditampilkan pada bazar merupakan produk yang dihasilkan tujuh pelaku usaha Indonesia yang merupakan diaspora Indonesia di Jepang.
"Keikutsertaan diaspora Indonesia di Osaka ini memberikan angin segar bagi upaya pemerintah untuk mengembangkan Indonesia sebagai pusat perdagangan produk halal dunia," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu 29 Oktober.
Zulkifli menyampaikan pada 2024, konsumsi produk halal dunia diproyeksikan mencapai 3,2 triliun dolar AS. Menurutnya, ini kesempatan baik yang harus dimanfaatkan oleh diaspora Indonesia di Osaka.
Produk-produk yang ditampilkan dalam bazar MIO yaitu pakaian (clothing)/merchandise, bawang goreng, kerupuk, pia, aneka makanan siap saji, pakaian muslim, hingga jasa kecantikan.
Selain itu, di lantai 1 MOI terdapat MIO Halal Mart yang menyajikan berbagai produk makanan dan minuman serta kebutuhan halal lainnya bagi para konsumen. Produk-produk di MIO Halal Mart ini ada yang diimpor dari Indonesia maupun diproduksi langsung oleh para diaspora Indonesia di Osaka.
Selain kegiatan bazar halal, sejak pertengahan tahun 2023, tengah dijajaki mesin penjual otomatis khusus untuk produk halal (halal vending machine) di halaman MIO yang merupakan hasil kerja sama dengan MIO dan ITPC Osaka.
BACA JUGA:
"Kami memberikan dukungan dan fasilitasi serta dorongan ke para diaspora Indonesia di Jepang, khususnya di Osaka untuk mengembangkan produk makanan dan minuman halal," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka R.M. Dicky Farabi.
Masjid Istiqlal Osaka berdiri pada 12 Januari 2022 dan merupakan satu-satunya masjid di Osaka. Masjid ini memiliki daya tampung hingga 1.500 orang. Masjid Istiqlal Osaka berdiri karena bertambahnya jumlah masyarakat muslim Indonesia di Osaka dan sekitarnya.
Populasi warga negara Indonesia di wilayah Kansai yang mencakup Osaka, Kyoto, Kobe, Nara, Wakayama, Shiga, dan Mie tercatat sebanyak 5.679 jiwa dengan 70 persen diantaranya muslim.